Hari Tasyrik Adalah? Berikut Informasi Mengenai Hari Tasyrik, Hari Setelah Idul Adha

23 Juli 2021, 21:00 WIB
Hari Larangan Berpuasa, berikut ini alasan kenapa pada Hari Tasyrik dilarang puasa. /tangkapan layar/

Portal Pati - Kemarin umat muslim tengah merayakan hari raya Idul Adha 1442 H, Setelah hari Nahr (10 Dzulhijjah) umat muslim memasuki hari Tasyrik.

Hari Tasyrik adalah hari yang jatuh setelah hari Nahr, yang berlangsung mulai 11 Dzulhijjah sampai 13 Dzulhijjah.

Secara bahasa, kata Tasyrik merujuk kepada Tasyriq dalam bahasa arab, yang memiliki arti penghadapan kearah timur (arah sinar matahari).

Baca Juga: Bacaan Niat Mandi Sunnah Sebelum Sholat Idul Adha Lengkap Arab Latin Sesuai Ajaran Rasulullah SAW

Baca Juga: Bacaan Niat Dan Tata Cara Sholat Idul Adha Sendiri Munfarid Di Rumah Tulisan Arab Latin dan Artinya

Bagi umat muslim sendiri, Hari Tasyrik masih diperbolehkan melakukan ibadah kurban.

Dilansir Portal Kudus dari islam.nu.or.id menjelaskan bahwa Ibnu Hajar Al-Asqalani mengatakan, ulama berbeda pendapat terkait jumlah Hari Tasyrik. Sebagian ulama berpendapat, Hari Tasyrik terdiri atas dua hari. Sebagian ulama lainnya mengatakan, Hari Tasyrik terdiri atas tiga hari. (Al-Asqalani, Fathul Bari bi Syarhi Shahihil Bukhari, [Kairo, Darul Hadits: 2004 M/1424 H], juz IV, halaman 281).

وأيام التشريق ثلاثة بعد يوم النحر سميت بذلك لتشريق الناس لحوم الأضاحى فيها وهو تقديدها ونشرها في الشمس

Artinya: “Hari Tasyrik adalah sebutan bagi tiga hari (11, 12, 13 Dzulhijjah) setelah hari nahar (10 Dzulhijjah). Tiga hari itu dinamai demikian karena orang-orang menjemur daging kurban di waktu tersebut, yaitu mendendeng dan menghampar daging pada terik matahari,” (Al-Imam An-Nawawi, Al-Minhaj, Syarah Shahih Muslim Ibnil Hajjaj, [Kairo, Darul Hadits: 2001 M/1422 H], juz IV, halaman 273).

Ibnu Hajar Al-Asqalani mengatakan, Hari Tasyrik dinamai demikian karena pada hari itu orang menjemur daging untuk menjadikannya dendeng. Lain pendapat mengatakan, Hari Tasyrik dinamai demikian karena hewan kurban tidak disembelih kecuali setelah matahari memancarkan sinarnya. (Al-Asqalani, 2004 M/1424 H: IV/281).

Sebagian ulama lagi berpendapat, Hari Tasyrik dinamai demikian karena shalat Idul Adha dilaksanakan ketika matahari memancarkan cahaya. Sedangkan ulama lainnya mengatakan, Tasyrik adalah takbir pada setiap selesai shalat. (Al-Asqalani, 2004 M/1424 H: IV/281).

Baca Juga: Lafadz Bacaan Takbiran Idul Adha 2021 1442 Lengkap Bahasa Arab, Latin dan Terjemahannya Lengkap

Imam Syafii dalam qaul jadidnya berpendapat larangan tentang puasa di hari Tasyrik. Dalam hadits diterangkan bahwa hari Tasyrik disebut dengan hari makan dan minum.

Imam Muslim meriwayatkan:

عَنْ نُبَيْشَةَ الْهُذَلِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ وَزَادَ فِي رواية وَذِكْرٍ لِلَّهِ

Artinya: “Dari Nubaisyah Al-Hudzali, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, Hari Tasyrik adalah hari makan, minum (pada riwayat lain), dan hari zikir,’” (HR Muslim).

Demikianlah informasi mengenai Hari Tasyrik semoga bermanfaat, Wallahu a’lam.***

 

 

Editor: Rahayu Tri Agustina

Tags

Terkini

Terpopuler