Portal Pati - Kemarin umat muslim tengah merayakan hari raya Idul Adha 1442 H, Setelah hari Nahr (10 Dzulhijjah) umat muslim memasuki hari Tasyrik.
Hari Tasyrik adalah hari yang jatuh setelah hari Nahr, yang berlangsung mulai 11 Dzulhijjah sampai 13 Dzulhijjah.
Secara bahasa, kata Tasyrik merujuk kepada Tasyriq dalam bahasa arab, yang memiliki arti penghadapan kearah timur (arah sinar matahari).
Baca Juga: Bacaan Niat Mandi Sunnah Sebelum Sholat Idul Adha Lengkap Arab Latin Sesuai Ajaran Rasulullah SAW
Baca Juga: Bacaan Niat Dan Tata Cara Sholat Idul Adha Sendiri Munfarid Di Rumah Tulisan Arab Latin dan Artinya
Bagi umat muslim sendiri, Hari Tasyrik masih diperbolehkan melakukan ibadah kurban.
Dilansir Portal Kudus dari islam.nu.or.id menjelaskan bahwa Ibnu Hajar Al-Asqalani mengatakan, ulama berbeda pendapat terkait jumlah Hari Tasyrik. Sebagian ulama berpendapat, Hari Tasyrik terdiri atas dua hari. Sebagian ulama lainnya mengatakan, Hari Tasyrik terdiri atas tiga hari. (Al-Asqalani, Fathul Bari bi Syarhi Shahihil Bukhari, [Kairo, Darul Hadits: 2004 M/1424 H], juz IV, halaman 281).
وأيام التشريق ثلاثة بعد يوم النحر سميت بذلك لتشريق الناس لحوم الأضاحى فيها وهو تقديدها ونشرها في الشمس
Artinya: “Hari Tasyrik adalah sebutan bagi tiga hari (11, 12, 13 Dzulhijjah) setelah hari nahar (10 Dzulhijjah). Tiga hari itu dinamai demikian karena orang-orang menjemur daging kurban di waktu tersebut, yaitu mendendeng dan menghampar daging pada terik matahari,” (Al-Imam An-Nawawi, Al-Minhaj, Syarah Shahih Muslim Ibnil Hajjaj, [Kairo, Darul Hadits: 2001 M/1422 H], juz IV, halaman 273).