Sesuatu yang dianggap biasa oleh orang kebanyakan dapat dianggap memalukan bagi seorang paranoid.
Karena senantiasa memendam rasa jengkel, seorang paranoid cenderung memiliki hubungan interpersonal yang kurang baik.
Seorang paranoid mempertahankan egonya dengan menyematkan pikiran dan perasaan negatifnya pada orang lain.
Laman Psychology Today menyebutkan bahwa kondisi kejiwaan paranoid terjadi karena faktor lingkungan, namun faktor genetika pun memiliki andil didalamnya.
Ilmu kejiwaan menempatkan paranoid kedalam kluster A. Selain paranoid, schizoid dan schizotypal termasuk kedalam kluster yang sama.
2. Antisosial
Baca Juga: Doa Sapu Jagat, Doa Rutin yang Dibaca Nabi Muhammad SAW Agar Selamat Dunia Akhirat
Selain paranoid, antisosial juga cukup akrab ditelinga, bukan?
Antisosial tak ada kaitannya dengan relasi sosial, Sobat. Rather, antisocial is a type of personality disorder.