Portal Pati - Hari ini merupakan hari Rabu Wekasan atau Rabu terakhir di bulan Safar tahun Hijriah. Ada banyak mitos yang menyelimuti Rabu Wekasan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mitos adalah cerita suatu bangsa tentang dewa dan pahlawan zaman dahulu, mengandung penafsiran tentang asal-usul semesta alam, manusia, dan bangsa tersebut, mengandung arti mendalam yang diungkapkan dengan cara gaib.
Baca Juga: KETAHUI! Hal-hal ini yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan di Hari Rebo Wekasan
Sementara dalam jurnal STAINU Purworejo berjudul Mitos Rebo Wekasan dalam Perspektif Psikologi Agama Islam, yang disusun Inayatul Khanifah, Muhammad Darul Chikam, Muhammad Arif Efendy dan Rizal Arifqi, mitos merupakan sebuah cerita tentang asal mula terjadinya dunia seperti sekarang ini. Atau sebuah cerita tentang peristiwa alam yang tidak biasa sebelum atau di luar alam duniawi. Cerita tersebut dipercaya sungguh terjadi dan dianggap keramat.
Kemudian Rabu Wekasan merupakan fenomena yang terjadi di masyarakat karena faktor akulturasi budaya Jawa dengan Islam secara intensif.
Islam di Jawa memiliki karakter yang berbeda dari yang lain, dikarenakan banyaknya prosesi ritual keagamaan yang bersumber dari perpaduan nilai-nilai Islam dengan animisme dan dinamisme.
Mitos terkait Rabu Wekasan contohnya ada di Dusun Kepering, Desa Ngawonggo, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang. Pada hari Rabu Wekasan, banyak warga yang berdiam diri dalam rumah.
Mereka melarang dan tidak beraktivitas seperti biasanya. Sebab mereka mempunyai keyakinan, ketika hari tersebut digunakan untuk beraktivitas seperti biasanya, akan menimbulkan sesuatu yang tidak diinginkan. Misalnya kecelakaan, jatuh, atau terkena musibah lainnya.
Mereka menganggap hari Rabu Wekasan merupakan hari nahas atau hari yang penuh dengan bala. Hadi, sesepuh di Dusun Kepering mengatakan tradisi Rabu Wekasan dilakukan pertama kali oleh para wali dan lestari sampai sekarang. Kepercayaan tersebut tetap dijunjung tinggi untuk berjaga-jaga agar tidak mendapatkan bala.
Mitos Rabu Wekasan dalam perspektif Psikologi Islam berdasarkan pola pikir masyarakat umum di Dusun Kepering, merupakan hari Rabu terakhir di bulan Safar yang dianggap keramat oleh sebagian orang, yang dikaitkan dengan pemahaman jiwa keislaman yang hanya diketahui dari cerita yang turun temurun tanpa adanya penjelasan lebih.
Sehingga membuat mindset warga Dusun Kepering beranggapan Hari Rabu Wekasan sesuatu yang sangat menakutkan. Warga tidak berani ke luar rumah untuk beraktivitas.
***