Kubis juga kaya akan fruktan, sejenis karbohidrat yang sulit dicerna oleh penderita sindrom iritasi usus besar (IBS).
Bahkan, meski dimakan dalam jumlah sedikit, kubis dapat memicu gejala seperti kembung, sakit perut, dan diare pada penderita IBS.
5. Risiko kanker
Kubis kaya akan sifat antioksidan yang membantu menurunkan risiko penyakit kanker.
Namun, menggoreng kubis, apalagi dengan suhu panas dan minyak tak diganti dapat merusak nutrisi dan memicu kanker karena mengalami proses oksidasi.
Selain itu, mengoreng kol terlalu lama juga akan merangsang munculnya senyawa amina heterosiklik.
Bersifat karsinogenik, senyawa inilah yang dapat menjadi pemicu kanker.
6. Risiko obesitas dan penyakit jantung
Tak hanya itu, kol sebenarnya bermanfaat untuk kesehatan jantung karena tidak mengandung kolesterol dan lemak berbahaya.