Portal Pati - 7 Fakta dan Sejarah Kue Bulan yang Mungkin Belum Kamu Tahu, Kue Khas Perayaan Imlek.
Kue bulan nggak sekedar khas, tapi juga memiliki nilai sejarah dan juga filosofi. Yuk, simak sejarah serta fakta menarik mengenai makna kue bulan!
Sebentar lagi kita akan memasuki perayaan kue bulan atau “mooncake festival”.
Meskipun tradisi ini aslinya berasal dari negeri tirai bambu, namun perayaan festival kue bulan juga dirayakan di Indonesia oleh para masyarakat keturunan Tionghoa.
Nah, daripada cuma tau makan kue bulan saja, yuk cari tahu fakta-fakta kue bulan yang mungkin belum kamu ketahui!
Sejarah, Fakta dan Makna Kue Bulan
1. Sejarah Kue Bulan
Festival kue bulan dirayakan setiap tanggal 15 bulan ke-8 menurut kalender imlek. Menurut kepercayaan rakyat Tionghoa, pada tanggal ini bulan berada di posisi paling dekat dengan bumi, berdampingan dengan batas langit dan bersinar kemerahan, dan dianggap melambangkan bersatunya pria (matahari) dengan wanita (bulan), seperti Yin dan Yang dalam tradisi Tionghoa.
Nggak ada yang tahu pasti asal usul asli dari festival kue bulan. Ada banyak sekali versi sejarah dari kue bulan. Salah satu kisah paling terkenal adalah kisah Hou Yi dan Chang Erl.
Alkisah dahulu kala terdapat sepuluh matahari. Akibatnya selama musim panas terjadi kekeringan dimana-mana. Saking panasnya pepohonanpun mulai mati dan kaisar serta rakyat menjadi kesulitan. Kaisar kemudian mengutus seorang pemanah terkenal bernama Hou Yi untuk memanah sembilan dari sepuluh matahari di langit.
Dengan panah saktinya, tentu Hou Yi berhasil memanah kesembilan matahari tersebut. Karena jasanya ia kemudian diangkat menjadi Pahlawan. Ia kemudian menikahi wanita yang ia cintai, Chang Erl.
Suatu hari, Hou Yi mendapatkan obat mujarab yang bisa membuat orang terbang ke langit dan menjadi dewa dari Ratu Xi Wang Mu. Hou Yi kemudian menitipkan obat tersebut kepada Chang Erl.
Namun, seorang pegawai istana bernama Peng Meng mengetahui kehebatan obat tersebut dan hendak mencurinya ketika Hou Yi tengah meninggalkan Chang Erl sendirian.
Karena sadar ia tak mampu melawan Peng Meng, Chang Erl kemudian menelan obat tersebut sambil mencoba melarikan diri dari Peng Meng. Tanpa disadari tubuhnya mulai terangkat dan ia sampai di Bulan, benda langit terdekat dengan Bumi pada saat itu.
Hou Yi kemudian mengetahui hal tersebut dan menjadi sangat terpukul dan sedih. Ia kemudian mengenang hari itu dengan membuatkan altar untuk mengenang Chang Erl yang sudah menjadi Dewi Bulan.
Sejak saat itulah, masyarakat Tionghoa juga ikut memberikan penghormatan kepada Dewi Bulan melalui Festival Kue Bulan.
2. Makna Simbol Stempel pada Bagian Atas Kue Bulan
Salah satu ciri khas dari kue bulan adalah keberadaan stempel pada bagian atas yang berlafaskan aksara mandarin. Tahukah kamu makna dari aksara ini?
Kue bulan tradisional umumnya menggunakan simbol atau aksara Tionghoa yang bermakna “panjang umur” ataupun “harmoni”. Namun, seiring perkembangan jaman banyak orang sudah mulai memodifakasi bentuk dari stempel ini.
3. Berbentuk Bulan Bukan Tanpa Alasan
Memang sih banyak orang beranggapan bahwa kue bulan berbentuk bulat karena bentuk bulan jika dilihat dari bumi memang bulat.Tapi sebenarnya ada makna lain dari bentuk ini, lho.
Professor Wei Shang dari Columbia University mengatakan bahwa “Bulat adalah lambang persatuan dan kekeluargaan”.
Nggak heran jika “mooncake festival” kerap menjadi momen berkumpulnya setiap anggota keluarga.
4. Rasa dan Komposisi Asli Kue Bulan
Kini kamu memang sudah bisa menemukan kue bulan beraneka rasa yang sudah dimodifikasi. Namun, seperti apa komposisi dan rasa asli dari kue bulan tradisional?
Kue bulan tradisional umumnya bersisi pasta kacang merah, biji teratai atau kuning telur asin yang melambangkan bulan purnama. Pada bagian luarnya kue bulan dibuat menggunakan lemak babi.
Tapi, sobat nggak perlu khawatir karena kini sudah banyak kue bulan modern yang dibuat dengan bahan-bahan makanan halal.
5. Jenis-jenis Kue Bulan
Mungkin kamu hanya mengetahui kue bulan satu jenis saja. Padahal di negeri asalnya ada banyak sekali jenis-jenis kue bulan. Yuk, simak beberapa diantaranya:
Cantonese – Style Mooncake
Jenis kue bulan ini adalah salah tau kue bulan paling mendunia, berasal dari provinsi Guangdong, dan di tempat asalnya terdapat lebih dari 200 variasi.
Suzhou – Style Mooncake
Kue Bulan satu ini muncul sejak ribuan tahun lalu, campuran adonannya kaya akan lemak hewani dan gula serta tepung. Kue bulan satu ini banyak juga terdapat di Indonesia.
Beijing – Sytle Mooncake
Kue bulan satu ini memiliki 2 variasi, yang satu disebut dengan di qiang, mirip dengan Suzhou style. Dan satu lagi disebut dengan fan mao, di mana rasanya cenderung lebih flaky.
Chaoshan (Tiociu) – Style Mooncake
Rasa kue bulan satu ini juga flaky namun memiliki diameter lebih besar daripada Cantonese-style, dengan ketebalan kue lebih tipis.
Ningbo – Style Mooncake
Kue bulan ini ditemukan banyak di provinsi Zhejiang, rasanya cenderung lebih asin dan sedikit pedas.
Yunnan – Style Mooncake
Yunnan-style mooncake ini rasanya cenderung lebih manis.
Kue Bulan Modern
Kue bulan modern sudah dimodifikasi sedemikian rupa, dengan rasa yang bervariasi, Mulai dari agar-agar, keju, chicken floss (abon ayam), tiramisu, bahkan ice cream, kopi, dan lainnya.
6. Sosok Dewi yang Selalu Muncul di Kemasan Kue Bulan
Jika sobat membeli kue bulan, pasti akan sering menemukan sosok perempuan cantik pada kemasannya.
Penasaran siapa sebenarnya sosok perempuan ini? Dialah Chang Erl yang merupakan istri pemanah Hou Yi di kisah sebelumnya yang sudah diangkat menjadi Dewi Bulan.
7. Kue Bulan Terbesar di Dunia
Kue Bulan yang dijual di pasaran mungkin memiliki ukuran diameter hanya 15 cm saja.
Namun, pada 19 September 2013, sebuah tim kuliner dari Shanghai Marriot Hotel berhasil memecahkan rekor dunia untuk Kue Bulan terbesar di dunia dengan berar mencapai 2.496,4 kg, lho!
Tentu kue bulan raksasa ini bisa mengisi perayaan kue bulan untuk banyak sekali keluarga di Cina saat itu.
Ternyata ada banyak sekali bukan kisah dan fakta kue bulan di balik Festival kue bulan.***