Cara dan Tips Menyimpan Daging Kurban Agar Tetap Higienis dan Tahan Lama

- 16 Juni 2024, 05:18 WIB
ILUSTRASI - Berikut ini merupakan cara agar daging kambing Anda empuk hanya dengan 1 bahan, olahan daging kurban dijamin lezat.
ILUSTRASI - Berikut ini merupakan cara agar daging kambing Anda empuk hanya dengan 1 bahan, olahan daging kurban dijamin lezat. /ANTARA/Sizuka./

Portal Pati - Cara dan Tips Menyimpan Daging Kurban Agar Tetap Higienis dan Tahan Lama

Banyak orang biasanya menyimpan daging kurban, sebelum dimasak. Proses penyimpanan bahkan bisa berhari-hari.

Perlu diketahui, daging kurban perlu dijaga higienitasnya. Daging yang tidak disimpan dengan baik akan mudah terkontaminasi bakteri.

Baca Juga: Ini 9 Cara Menyimpan Daging Kurban di Kulkas Agar Awet dan Segar

Dilansir dari website Fakultas Pertanian Universitas Gajah Mada, ada beberapa sumber kontaminasi kuman.

Pertama, dari hewan itu sendiri, yaitu dari kaki, kulit, dan bulu. Kedua, dari kotoran, saluran pencernaan, dan kulit. Ketiga, pisau penyembelihan, khususnya dari awal sayatan terbesar.

Keempat, pengulitan dan pembersihan karkas. Kelima, tangan, pakaian, dan peralatan kotor. Proses mengangkat, memotong, menimbang, dan membungkus daging menyumbang risiko kontaminasi hingga sebesar 50 persen

Baca Juga: Tips dan Cara Menyimpan Daging Kurban di Kulkas Supaya Tetap Awet dan Segar

Agar daging higienis, ada beberapa syarat peralatan yang harus dipenuhi. Pertama, pisau tajam, panjang, tidak berkarat. Kedua, alas plastik, wadah daging, dan talenan harus bersih. Ketiga, kandang penampungan kering dan teduh. Keempat, tempat penyembelihan kondisinya kering dan terpisah dari sarana umum.

Kelima, tersedia tempat khusus untuk pemotongan daging dan penanganan jeroan terpisah dari penanganan daging. Perlu dilakukan pemeriksaan pada ternak sebelum dipotong sebagai pertahanan pertama penularan penyakit dari daging yang dikonsumsi. Pemeriksaan ini dilakukan 12 jam sebelum dipotong.

Setelah disembelih, ada beberapa cara penanganan daging yang dapat dilakukan, yaitu pemisahan kepala dan bagian-bagian lain dilakukan setelah hewan mati. Hewan digantung pada kaki belakang untuk menyempurnakan pengeluaran darah yang masih tersisa untuk mencegah kontaminasi hewan.

Darah harus keluar sebanyak-banyaknya karena jika masih tersisa, kuman yang tumbuh akan membuat daging cepat busuk. Untuk menjaga higienitas daging, hindari tangan manusia kontak langsung dengan daging, lalat atau serangga lain, peralatan yang kontak dengan daging, air kotor, alas tanah yang kotor.

Untuk petugas ataupun panitia kurban perlu menjaga kebersihan diri, mengenakan pakaian yang bersih, dan sering mencuci tangan. Peralatan juga harus bersih dan terbuat dari bahan yang tidak mencemari daging.

Dalam menyimpan daging, Fakultas Peternakan memaparkan lima cara penyimpanan yang benar, yaitu bersihkan daging dengan baik, daging sapi dan kambing tidak perlu dicuci karena justru akan merusak. Kemudian, pisahkan makanan mentah dan matang agar tidak terjadi kontaminasi silang. Selanjutnya, masak makanan secara sempurna, tempatkan makanan pada temperatur yang sesuai. Jangan lupa untuk gunakan air dan bahan mentah yang aman.

Terkait penyimpanan daging, area dengan kisaran suhu 5-60 derajat adalah area berbahaya karena bakteri dapat tumbuh dengan cepat. Oleh karena itu, disarankan untuk menyimpan daging di bawah 5 derajat atau di atas suhu 60 derajat.

Daging sapi mentah dapat bertahan di kulkas selama 3-5 hari sedangkan di freezer selama 4-6 bulan. Kambing mentah dapat bertahan di kulkas selama 3-5 hari, di freezer selama 6-9 bulan.

Selain itu, dalam menyimpan daging di kulkas, daging dapat dikemas dalam kemasan kecil dan langsung habis dimasak ketika dikeluarkan dari freezer. Daging yang sudah dikeluarkan dari freezer hendaknya tidak dimasukkan lagi untuk disimpan karena akan menurunkan kualitas daging.

 

***

 

Editor: Abdul Rosyid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah