4 Mitos Saat Rebo Wekasan yang Dipercaya Membawa Kesialan, Ada Apa Saja?

Tayang: 29 Agustus 2024, 20:46 WIB
Editor: Tim Portal Pati
Hal mistis Rebo Wekasan
Hal mistis Rebo Wekasan /PIXABAY/PEXELS/

PORTAL PATI - Rebo Wekasan memiliki nilai sakral bagi sebagian masyakarakat Indonesia, karena hari tersebut diyakini sebagai hari turunnya penyakit, musibah, atau kesialan.

Istilah Rebo Wekasan merujuk pada hari Rabu terakhir di bulan Safar. Tahun ini, Rebo Wekasan jatuh pada 30 Safar 1446 H atau 4 September 2024. Umumnya, sebagian masyarakat mengadakan amalan atau ritual tertentu untuk menghindari musibah saat Rebo Wekasan.

Baca Juga: Rebo Wekasan, Rabu Terakhir di Bulan Safar, Benarkah Hari Turunnya Bala Penyakit? Simak Penjelasannya

Tradisi Rebo Wekasan merupakan perpaduan antara kebudayaan lokal dengan Islam. Hal tersebut dapat dicirikan dari ritual pada Rebo Wekasan yang dilakukan dengan ritual keagamaan Islam seperti salat dan puasa.

Berikut ini ulasan mengenai mitos yang beredar seputar Rebo Wekasan dirangkum dari berbagai sumber.

Mitos seputar Rebo Wekasan

1. Larangan bepergian

Sebagian kalangan percaya, bepergian ke luar rumah tanpa ada keperluan yang mendesak saat Rebo Wekasan akan membawa kesialan seperti kecelakaan dan sebagainya. Oleh sebab itu, banyak yang berdiam diri di rumah guna menghindari petaka yang akan terjadi.

2. Larangan melangsungkan pernikahan

Mitos tersebut bukan hanya berlaku saat Rebo Wekasan saja, bahkan diyakini pada bulan Safar pada umumnya. Oleh karena itu, terdapat sebagian kalangan yang menghindari melangsungkan pernikahan pada waktu tersebut guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

3. Larangan berhubungan intim

Selain melangsungkan pernikahan, Rebo Wekasan juga dipercaya menjadi malam yang terlarang untuk melakukan hubungan intim suami istri. Malam Rebo Wekasan dipercaya membawa energi mistik atau spiritual yang kuat sehingga dapat membawa dampak buruk pada pasangan yang melakukannya.

4. Hari turunnya penyakit atau bencana

Rebo Wekasan juga diyakini sebagai hari diturunkannya bala atau bencana. Oleh karena itu, banyak masyakarat yang mengurangi aktivitas di hari tersebut untuk menghindari kegagalan atau kesialan.

Berita Pilihan
Halaman:

Tags

Terkini

Trending

Berita Pilgub