Khutbah Jumat Singkat 10 Februari 2023 dengan Tema Peristiwa Isra’ Mi’raj sebagai Anugerah

10 Februari 2023, 08:48 WIB
Khutbah Jumat Singkat 10 Februari 2023 dengan Tema Peristiwa Isra’ Mi’raj sebagai Anugerah /

Portal Pati - Khutbah Jumat Singkat 10 Februari 2023 dengan Tema Peristiwa Isra’ Mi’raj sebagai Anugerah

Teks khutbah Jumat singkat kali ini mengangkat tema Isra Mi'raj dengan judul Peristiwa Isra’ Mi’raj sebagai Anugerah

Teks khutbah jumat singkat padat berikut menggunakan bahasa Indonesia dengan durasi paling pendek.

Baca Juga: Lakukan Amalan Ini! Baca Sholawat 3x 7x hingga 1000x Beserta Keutamaan dan Keistimewaannya

Naskah khutbah Jumat tema Isra Mi'raj menggunakan bahasa yang ringan dan mudah dimengerti.

Sehingga diharapkan, meskipun khutbahnya cukup singkat, namun dapat dipahami dengan baik oleh para jamaah yang hadir.

Berikut ini contoh naskah khutbah Jumat tema Isra Mi'raj

Baca Juga: Teks Naskah Khutbah Jumat PDF Terbaru 2023 Bahasa Indonesia tentang Cara Mendidik Anak Menurut Al Qur'an

Khutbah Pertama

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنَ
أَمَّا بَعْدُ
أَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى

Sidang Jumat rahimakumullah

Anugerah terindah yang diberikan Allah SWT kepada Rasulullah SAW ialah perintah dan kewajiban melaksanakan shalat 5 waktu sehari semalam.

Kewajiban ini merupakan anugrah terbesar dalam perjalanan Rasulullah SAW yang maha dahsyat, diqudrah dan diiradahkan Allah SWT hungga termaktubkan dalam Alquran Surat Al Isra ayat 1.

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ ءَايَاتِنَا إِنَّه هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِير

“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Jamaah Jumat rahimani wa rahimakumullah

Terkait peristiwa ini para Mufasir menyebut tanggal 27 Rajab dijadikan sebagai momentum sejarah guna merefleksi kembali peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW.

Sebelum peristiwa tersebut terjadi, beliau mengalami ‘Amul Huzn (tahun-tahun kesedihan) lantaran ditinggal wafat, mulai dari paman tercinta yakni Abu Thalib dan istri Siti Khatidjah.

Di situlah Allah SWT menganugerahkan dengan memperjalankan beliau yang didampingi Malaikat Jibril untuk perjalanan Isra Miraj. Dalam perjalanan Isra Miraj ini, ditunjukkan tanda-tanda kebesaran Allah SWT melalui visualisasi nyata yang begitu luar biasa.

Beliau menyaksikan secara langsung bagaimana seseorang hidup dengan penuh kemakmuran dan hasil panen yang melimpah ruah tanpa pernah berhenti. Pada peristiwa ini Malaikat Jibril menjelaskan bahwa gambaran umatmu kelak dimana selama hidup di dunia selalu mengeluarkan sedekah kepada sesamanya.

Kemudian beliau diperlihatkan orang-orang memukul-mukul kepalanya sendiri hingga berdarah-darah.
Inilah gambaran umatmu kelak yang dengan sengaja meninggalkan kewajiban shalat.

Rasulullah juga diperlihatkan orang-orang yang disediakan makanan berupa daging lezat, tetapi justru memilih memakan daging mentah lagi busuk. Ini adalah gambaran umat beliau yang suka memakan hasil riba.

Di samping itu, ketika Rasulullah diajak Malaikat Jibril memasuki sebuah dimensi, beliau mencium bau sangat harum. Malaikat Jibril menceritakan itulah gambaran seorang ibu bernama Masyithoh beserta keluarganya.
Semasa hidupnya, seluruh keluarganya wafat dalam mempertahankan keimanan lantaran tidak mengakui Firaun sebagai Tuhan.

Jamaah Jumat rahimani wa rahimakumullah

Refleksi sejarah Isra’ Mi’raj ini harus kita jadikan warning (peringatan) bagi kita. Sudahkah kita sadari bahwa fenomena yang terjadi sekarang ini menunjukkan betapa wabah-wabah seperti itu telah menjangkiti sebagian umat Islam. Kejadian-kejadian yang diperlihatkan Allah SWT pada saat Rasulullah SAW diperjalankan dalam peristiwa Isra’ Mi’raj itu, saat ini betul-betul terjadi dan inilah yang menjadi kekhawatiran beliau.

Perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang disebut dengan Isra adalah sentral dimulainya perjalanan spiritual beliau. Baitullah adalah sentral tertujunya seluruh aktivitas ibadah yang kita lakukan.

Ka’bah As Syarifah adalah kiblat umat Islam di seluruh penjuru dunia, bukan kepada batu, melainkan tertuju pada satu tujuan yakni Allah ‘Azza Wajalla.

Dan barangsiapa yang hatinya terkunci hanya menyembah Allah SWT maka akan dirasakan olehnya kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Oleh karenanya, jangan sekali-kali kita mati dengan tidak membawa iman. Karena peristiwa Isra Miraj ini hanya bisa ditelaah dengan iman. Sehingga ketika kita berkiblat ke Baitullah disitulah hati kita tertuju Inni wajjahtu wajhiya lilladzi fatharas samawati wal ‘ardh.

Menyatukan ruh dan hati kita hanya tertuju kepada kepada-Nya karena hanya hati yang suci nan bersih mampu merasakan kehadiran Allah SWT. Maka tidak sedikit orang yang saat mengawali shalat dengan membaca takbiratul ihram langsung menitikkan air mata, lantaran mengakui akan kebesaran Allah SWT Sang Maha Pemilik Ruh.
Inilah yang kemudian disebut Ash shalatu mi’rajul mukminin, shalat adalah Mi’raj kita kepada Allah SWT.
Inna shalati wanusuki wa makhyaya wa mamaati lillahi abbil aalamin, kepasrahan total inilah yang menjadikan kita tunduk, tawadhu dan patuh hanya kepada Allah SWT.

Meskipun dalam pepatah Jawa kita mampu ngesak lesus, njugrug gunung, ngasat segoro, ngetung cacahing banyu udan, tetapi ketika celupkan jarimu di lautan lalu angkat, maka air yang menempel di jarimu adalah ilmu kita, sedangkan air di samudera nan luas itulah ilmu atau kekuasaan Allah yang Maha Luas.
Laa hawla walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘adziim.

Jamaah Jumat rahimani wa rahimakumullah

Perintah shalat dari Allah secara langsung melalui Rasulullah merupakan cermin yang dijadikan oleh Allah sebagai tolok ukur sempurnanya iman publisert her. Karena shalat adalah amaliah yang pertama kali akan dihisab Allah kelak di Yaumul Qiyamah. Shalat adalah kebutuhan primer jasmani dan rohani kita, sarana untuk berkomunikasi secara intens dengan Allah SWT.

Mari kita jadikan momentum Isra’ dan Mi’raj ini untuk terus maju ke depan guna meraih kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat atas ridho Allah SWT. Sebelum Allah SWT mengambil ruh kita, maka mari kita perbanyak taubat, mohon ampun ke hadirat Allah SWT atas dosa-dosa yang pernah kita lakukan.

Mari tegakkan shalat 5 (lima) waktu dan memperbanyak shalat malam, karena tegaknya agama salah satu kunci utamanya adalah dengan shalat.

Semoga Allah SWT menerima semua amal ibadah kita dan dapat meraih 2 (dua) kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Amin ya Robbal ‘alamin.

أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا، وَأَسْتَغْفِرُهُ العَظِيْمَ الجَلِيْلَ لِيْ وَلَكُمْ، وَلِجَمِيْعِ المُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ؛ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَحِيْمُ

Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ
مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ أَرْشَدَكُمُ اللهُ … أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُؤْمِنُوْنَ الْمُتَّقُوْنَ.اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ
عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
رَّبَّنَآإِنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِيًا يُنَادِي لِلإِيمَانِ أَنْ ءَامِنُوا بِرَبِّكُمْ فَئَامَنَّا رَبَّنَا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَكَفِّرْعَنَّا سَيِّئَاتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ اْلأَبْرَارِ.
رَبَّنَا وَءَاتِنَا مَاوَعَدتَنَا عَلَىرُسُلِكَ وَلاَتُخْزِنَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّكَ لاَتُخْلِفُ الْمِيعَادَ.
رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَ إِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا.
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا.
اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَنَا الَّذِيْ هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا الَّتِيْ فِيْهَا مَعَاشُنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا
الَّتِيْ إِلَيْهَا مَعَادُنَا، وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِيْ كُلِّ خَيْرٍ، وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلإِيْمَانِ وَلاَتَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِّلَّذِيْنَ ءَامَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ.
وَصَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Materi Khutbah Jumat Singkat 10 Februari 2023 dengan Tema Peristiwa Isra’ Mi’raj sebagai Anugerah.***

Editor: Abdul Rosyid

Tags

Terkini

Terpopuler