Teks Kultum Ramadhan 2023 Singkat 7 Menit untuk Ceramah Tarawih, Sholat Subuh dan Menjelang Berbuka Puasa

23 Maret 2023, 04:57 WIB
Kumpulan Khutbah Jumat Singkat Menyambut Bulan Ramadhan dan contoh Kultum Ramadhan 2023.* /Portal Purwokerto/Pixabay/AshiqRaazz

Portal Pati - Teks Kultum Ramadhan 2023 Singkat 7 Menit untuk Ceramah Tarawih, Sholat Subuh dan Menjelang Berbuka Puasa tentang 10 amalan sunnah dalam berpuasa Ramadhan.

Inilah contoh teks kultum Ramadhan 2023 terbaru singkat yang cocok jadi referensi materi hanya 7 menit yang penuh dengan makna dan menyentuh hati.

Bagi masyarakat Indonesia, istilah kultum adalah salah satu istilah yang pasti sering didengar.

Istilah kultum sendiri sebenarnya merupakan akronim dari kuliah tujuh menit atau sebuah ceramah agama yang isinya pendek serta ringkas.

Baca Juga: Contoh Teks Kultum Ramadhan 2023 Singkat Terbaik Hanya 7 Menit Penuh Makna, Tema Indahnya Bulan Ramadhan 

Saat bulan Ramadhan tiba, istilah kultum kian banyak dipakai untuk mengisi berbagai kegiatan, seperti untuk ngabuburit, menjelang salat tarawih, hingga mengisi waktu bakda salat subuh.

Saat kamu dalam satu kesempatan hendak memberikan kultum, namun masih belum menemukan ide pembahan atau materu kultum.

Berikut ini kami akan berikan beberapa contoh materi kultum Ramadhan yang cocok jadi referensi materi kultum singkat yang penuh dengan makna dan menyentuh hati.

Baca Juga: Bacaan Niat Sholat Tarawih dan Witir Beserta Jumlah Rakaat Lengkap, Dilakukan Berjamaah atau Sendirian 

Materi kultum Ramadhan ini terinspirasi dan dirangkum dari berbagai sumber, ini dia contoh naskah materi kultum Ramadhan selengkapnya!

Walau tak sampai merusak keabsahan ibadah bila dilewatkan, amalan-amalan sunnah dalam ibadah apa pun tidak boleh diabaikan, demi keutamaan dan kesempurnaan ibadah tersebut. Demikian halnya dengan amalan-amalan sunnah dalam ibadah puasa. Kaitan dengan ini, Syekh Muhammad ibn ‘Umar Nawawi al-Bantani (w. 1316) telah merincinya kepada kita semua.

Dalam kitab Nihâyah al-Zain fî Irsyâd al-Mubtadi’in (Darul Fikr, Beirut, Cetakan I, h. 194), ia menulis ada 10 amalan sunnah yang harus kita pelihara saat berpuasa.

Baca Juga: Bacaan Niat Sholat Tarawih Lafal Arab, Latin Beserta Artinya Lengkap Bulan Ramadhan 1444 H 2023 M

Pertama, makan sahur

Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السَّحُورِ بَرَكَةً

Artinya, “Bersantap sahurlah kalian, karena dalam sahur itu ada keberkahan,” (HR al-Bukhari). Aktivitas sahur sendiri tercapai dengan menyantap sesuatu walaupun hanya sedikit atau hanya seteguk air. Waktunya adalah selepas tengah malam. Utamanya, ia diakhirkan selama tidak sampai masuk waktu yang diragukan: apakah masih malam atau sudah terbit fajar.

Dalam hadis lain, Rasulullah menandaskan:

لَا تَزَالُ أُمَّتِي بِخَيْرٍ مَا أَخَّرُوا السَّحُورَ وَعَجَّلُوا الْفِطْرَ

Artinya, “Umatku senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka mengakhirkan sahur dan menyegerakan berbuka,” (HR Ahmad).

Baca Juga: Awal Puasa Tanggal Berapa? Tarawih Nanti Malam? Jadwal 1 Ramadhan 2023 NU Muhammadiyah dan Pemerintah

Kedua, menyegerakan berbuka sebelum shalat maghrib

Namun, itu tentu dilakukan setelah yakin masuk waktu maghrib, berdasarkan hadis di atas. Saat pertama berbuka, sunnahnya dilakukan dengan kurma.

Jika tidak ada, hendaknya dengan air, berdasarkan sabda Rasulullah:

إِذَا كَانَ أَحَدُكُمْ صَائِمًا، فَلْيُفْطِرْ عَلَى التَّمْرِ، فَإِنْ لَمْ يَجِدِ التَّمْرَ، فَعَلَى الْمَاءِ فَإِنَّ الْمَاءَ طَهُورٌ

Artinya, “Jika salah seorang berpuasa, hendaknya ia berbuka dengan kurma. Jika tidak ada kurma, maka dengan air. Sebab, air itu menyucikan,” (HR Abu Dawud).

Urutan sebaiknya, pertama dengan kurma basah (ruthab) jika ada. Jika tidak, maka dengan kurma kering (tamar). Jika tidak, maka dengan air. Sebab, sebuah riwayat menyebutkan, sebelum shalat maghrib, Rasulullah saw. selalu berbuka dengan kurma basah. Jika tidak ada, beliau berbuka dengan kurma kering.

Jika tidak ada, beliau berbuka dengan air putih. Bagaimana seandainya tidak ada kurma dan air, yang ada misalnya madu dan susu, maka dihulukanlah madu walaupun sama-sama manis.

Baca Juga: SEDANG BERLANGSUNG Live Sidang Isbat Penetapan 1 Ramadhan 2023, Tonton Live Sidang Isbat di Link Streaming ini

Ketiga, membaca doa yang ma‘tsur sebelum atau setelah berbuka,

Membaca doa yang ma‘tsur sebelum atau setelah berbuka, antara lain dengan doa berikut:

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِك آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلَتُ ذَهَبَ الظَّمَأُ، وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ يَا وَاسِعَ الْفَضْلِ اِغْفِرْ لِي اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي هَدَانِي فَصُمْتُ وَرَزَقَنِي فَأَفْطَرْتُ

Artinya, “Ya Allah, hanya untuk-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman, atas rezeki-Mu aku berbuka, hanya kepada-Mu aku bertawakal. Sungguh, rasa haus sudah sirna, urat-urat sudah basah, dan balasan sudah tetap, insya Allah. Wahai Dzat yang maha luas karunia-Nya, ampunilah aku. Segala puji hanya milik Allah Dzat yang telah memberiku petunjuk, hingga aku kuat berpuasa. Lalu Dia memberiku rezeki, hingga aku bisa berbuka.”

Atau dengan doa yang lebih pendek dan masyhur:

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِك آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Artinya, “Ya Allah, hanya untuk-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman, atas rezeki-Mu aku berbuka, berkat rahmat-Mu, wahai Dzat yang maha penyayang di antara para penyayang.”

Baca Juga: Bacaan Bilal Tarawih dan Witir Terupdate Link Download PDF Bacaan Bilal Tarawih Persiapkan Mulai Sekarang

Keempat, mandi besar dari junub, haid, atau nifas sebelum terbit fajar

Mandi besar dari junub, haid, atau nifas sebelum terbit fajaragar bisa menuanikan ibadah dalam keadaan suci, di samping khawatir masuk air ke mulut, telinga, anus, dan sebagainya jika mandi setelah fajar.

Kendati tidak bersedia mandi seluruh tubuh sebelum fajar, hendaknya mencuci bagian-bagian tersebut (yang sekiranya rawan masuk air) disertai dengan niat mandi besar. Kelima, menahan lisan dari perkara-perkara yang tak berguna, apalagi perkara haram, seperti berbohong dan mengumpat. Sebab, semuanya akan menggugurkan pahala puasa.

Baca Juga: Hasil Sidang Isbat Awal Puasa Ramadhan 2023 Kapan? Simak Jadwal dan Ikuti Live Streaming Sidang Isbat Sore Ini

Keenam, menahan diri dari segala hal yang tak sejalan dengan hikmah puasa,

meskipun itu tidak sampai membatalkan, seperti berlebihan dalam mengadakan makanan atau minuman, bersenang-senang dengan perkara-perkara yang sejalan dengan keinginan dan kepuasan nafsu, baik yang didengar (seperti musik), ditonton, disentuh, diraba, dicium, dan sebagainya. Sebab semua itu tak seiring dengan hikmah dari ibadah puasa.

Ketujuh, memperbanyak sedekah, baik kepada keluarga, kaum kerabat, maupun tetangga.

Berilah mereka makanan secukupnya. Kendati tidak ada, jangan sampai luput walau hanya seteguk air atau sebiji kurma, berdasarkan sabda Rasulullah saw:

مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا، كُتِبَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ، إِلَّا أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْءٌ

Artinya, “Siapa saja yang memberi makanan berbuka kepada seorang yang berpuasa, maka dicatat baginya pahala seperti orang puasa itu, tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang yang berpuasa tersebut,” (HR Ahmad).

Selain itu, juga sebaiknya memperbanyak baca Al-Quran, belajar Al-Quran, menuntut ilmu, berdzikir, berbuat baik di mana pun, walaupun saat berada di jalan.

Dasarnya adalah Rasulullah saw. selalu memeriksa hapalan Al-Quran-nya kepada malaikat Jibril setiap malam di bulan Ramadhan.

Baca Juga: 10 Ucapan Ramadhan 2023 Bahasa Sunda Lengkap dengan Artinya, Cocok untuk Dibagikan di Media Sosial

Kedelapan, memperbanyak i'tikaf di masjid.

Sebaiknya dilakukan sebulan penuh. Jika tidak, sepuluh malam terakhir diutamakan. Sebab, jika memasuki sepuluh malam terakhir, Rasulullah saw. selalu menghidupkan malam, membangunkan keluarganya, dan mengencangkan ikat pinggang sebagai bentuk kesiapan menjalankan ibadah.

Kesembilan, mengkhatamkan Al-Quran setidaknya sekali selama bulan Ramadan.

Maksimalnya tentu sebanyak-banyaknya, seperti para ulama terdahulu. Bahkan, setiap bulan Ramadhan, Imam al-Syafi‘i mengkhatamkannya hingga 60 kali.

Kesepuluh, istiqamah dalam menjalankan amaliah Ramadhan dan melanjutkan amaliah-amaliah tersebut di bulan-bulan berikutnya.

Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat Ramadhan 2023 Terbaru 'Hikmah Bulan Ramadhan Penuh Berkah' Singkat Hanya 10 Menit

Demikianlah contoh teks ceramah singkat tentang bulan Ramadhan yang cocok untuk dijadikan materi kultum, pildacil, maupun tausiyah Islam.***

Editor: Abdul Rosyid

Tags

Terkini

Terpopuler