Apakah Benar Bulan Suro adalah Bulan Malapetaka atau Keramat? Begini Jawaban Buya Yahya

30 Juni 2024, 19:12 WIB
Apa Larangan di Malam 1 Suro 2024? Ini Daftar Pantangan dan Penjelasannya /

PORTAL PATI - Buya Yahya menjelaskan tentang bulan Suro yang digadang-gadang disebut sebagai bulan malapetaka atau bulan keramat.

Bulan Suro bagi masyarakat khususnya masyarakat Jawa dianggap sebagai bulan keramat atau sakral.

Kata Suro sebenarnya berasal dari kata "asyura" dalam bahasa Arab. Asyura berati "sepuluh", yakni tanggal 10 bulan Muharram.

Baca Juga: Apa Arti Mimpi Membunuh Ular Menurut Islam? Baik atau Burukkah? Begini Penjelasannya 

Asyura dalam lidah masyarakat Jawa disebut menjadi Suro.

Kata Suro dijadikan sebagai khasanah Islam - Jawa yaitu nama bulan pertama kalender Islam maupun Jawa.

Satu Suro, adalah sebagai awal bulan pertama Tahun Baru Jawa, bertepatan dengan 1 Muharam.

Baca Juga: 15 Rangkaian Nama Bayi Perempuan Modern Tema Bulan Suro dan Muharram Beserta Artinya

Menurut perhitungan kalender Masehi, malam 1 Suro 2024 bertepatan dengan tanggal 7 Juli 2024.

Sedangkan dalam kalender Islam atau hijriah, 1 Suro 2024 bertepatan dengan 1 Muharram 1446 Hijriah.

Bulan Suro dianggap keramat karena malam itu dijadikan sebagai penghormatan pada leluhur, di malam itu juga semua benda pusaka harus dicuci, dibersihkan, seiring dengan kehidupan spiritual yang disucikan kembali.

 Baca Juga: 15 Rangkaian Nama Bayi Perempuan Modern Tema Bulan Suro dan Muharram Beserta Artinya

Dari sinilah orang Jawa meyakini bahwa malam 1 Suro adalah malam yang sakral. Namun benarkah hal yang demikian ini?

"Allah itu senang dengan hamba yang berbaik sangka kepada-Nya. Kalau berprasangka baik dapat kebaikan, kemudian hari Allah itu semuanya hari baik dan hari jelek itu hanya satu. Yaitu ketika Anda bermaksiat melanggar Allah itu hari jelek," kata Buya Yahya yang dikutip dari unggahan video di kanal YouTube Al-Bahjah TV.

"Allah itu senang dengan hamba yang berbaik sangka kepada-Nya. Kalau berprasangka baik dapat kebaikan, kemudian hari Allah itu semuanya hari baik dan hari jelek itu hanya satu. Yaitu ketika Anda bermaksiat melanggar Allah itu hari jelek," kata Buya Yahya.

Baca Juga: Mudah, Cepat dan Praktis! Ini 5 Daftar Menu Sarapan untuk Anak Kost dengan Kantong Pas

"Ada lagi di Jawa Timur, Muharram atau bulan Suro, itu bukan bulan malapetaka. Kebalikannya itu bulan penuh rahmat," lugasnya.

Buya Yahya menyebutkan bahwa bulan Suro bukanlah bulan yang penuh malapetaka tapi kebalikannya yaitu bulan yang penuh rahmat.

"Bulan Allah ada dua belas, empat adalah bulan haram, diantaranya ada bulan Muharram bulan haram. Bulan penuh rahmat bukan bulan penuh petaka," tutur Buya Yahya.

 

Ketika ditanyakan apakah benar pada bulan Suro itu banyak terjadi malah petaka atau merupakan hari nafas?

"Nggak ada itu jangan percaya. Tidak ada hari nahas. Semuanya bulan itu adalah bulan baik, bulan mulia," jawabnya.

Menurut Buya yah tidak ada istilahnya hari nahas, semua bulan yang ada adalah bulan yang baik dan bulan yang penuh mulia.***

Editor: Abdul Rosyid

Tags

Terkini

Terpopuler