Download Khutbah Jumat Bahasa Jawa PDF Tema Bulan Rabiul Awal 1443 H dan Menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW

- 8 Oktober 2021, 05:05 WIB
Download Khutbah Jumat Bahasa Jawa PDF Tema Bulan Rabiul Awal 1443 H dan Menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW
Download Khutbah Jumat Bahasa Jawa PDF Tema Bulan Rabiul Awal 1443 H dan Menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW /Pexels.com/Dr Fadlan Othman

Hadirin yang Berbahagia
Nabi Muhammad SAW lahir dan dibesarkan dalam keluarga sederhana. Dari usia dini sudah yatim piatu. Ayahnya wafat ketika Nabi masih dalam kandungan. Usia enam tahun, ibundanya wafat. Lalu disusul sang kakek juga wafat. Dan akhirnya diasuh paman, Abu Thalib.

Abu Thalib sendiri bukan orang kaya, padahal putranya banyak. Keadaan inilah yang menjadikan Muhammad kecil harus bekerja keras sejak belia untuk mencari nafkah. Muhammad pernah menjadi penggembala kambing. Juga kerap membantu pamannya berjualan di Syam. Yang terakhir ketika sudah dewasa bekerja sebagai buruh atau karyawan pada seorang janda bernama Khadijah. Pekerjaannya adalah menjalankan perdagangan di perusahaan janda tersebut. Dari hubungan seperti itulah kemudian menikah dengan Khadijah yang tak lain adalah majikannya sendiri.

Jamaah Jumat Rahimakumullah
Kehidupan Nabi Muhammad sebagaimana uraian tersebut, dapat kita temukan rekamannya dalam Surat Adh-Dhuha. Dalam ayat ke-3, Allah SWT berfirman:


مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلَىٰ

Artinya: Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu.

Allah sekali-kali tidak bermaksud meninggalkan Nabi Muhammad di waktu kecilnya. Tidak pula Allah bermaksud menelantarkan hidup sehingga harus bekerja keras mencari nafkah meskipun masih kanak-kanak. Juga, Allah SWT tidak bermaksud membencinya sehingga ketika masih dalam kandungan saja, sang ayah Abdullah sudah dipanggil menghadap-Nya. Ketika usianya baru enam tahun dan masih sangat membutuhkan kasih sayang seorang ibu, Aminah pun wafat. Belum hilang kesedihannya karena ditinggal ibunda, kakeknya pun menyusul wafat dua tahun kemudian. Sempurnalah sudah kesedihan dan penderitaan Muhammad sebagai seorang yatim piatu dengan meninggalnya ayah, ibu dan kakek untuk berpisah selama-lamanya.

Dari semua penderitaan itu, tidak ada maksud Allah SWT menelantarkan, tetapi justru sedang mempersiapkan Muhammad menjadi seorang pemimpin besar kelak di kemudian hari. Seorang pemimpin harus peka terhadap kesulitan-kesulitan yang dipimpinnya dan dapat memberikan solusi dari kesulitan-kesulitan itu. Kepekaan seperti itu sulit dimiliki oleh para pemimpin yang tidak pernah mengalaminya sendiri kesulitan-kesulitan seperti itu. Dengan kata lain, Allah sesungguhnya menggembleng jiwa dan sikap mental Muhammad untuk menghadapi berbagai macam kesulitan dan tantangan berkaitan tugas kelak menjadi seorang nabi. Apalagi disiapkan dan ditetapkan oleh Allah SWT menjadi nabi terakhir hingga akhir zaman.

Jamaah Rahimakumullah
Dalam ayat berikutnya, yakni ayat ke-4, Allah berfirman:


وللاخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ الْأُولَى

Artinya: Dan sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan).

Halaman:

Editor: Abdul Rosyid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah