Teks Khutbah Jumat Lengkap Padat Jelas Cukup 10 Menit Saja, Cocok Dibawakan pada Bulan Februari ini

- 16 Februari 2023, 13:09 WIB
Teks Khutbah Jumat Lengkap Padat Jelas Cukup 10 Menit Saja, Cocok Dibawakan pada Bulan Februari ini
Teks Khutbah Jumat Lengkap Padat Jelas Cukup 10 Menit Saja, Cocok Dibawakan pada Bulan Februari ini /pixabay/Mariakray

Portal Pati - Inilah teks khutbah edisi hari ini bulan Februari, teks khutbah yang ada di artikel ini dirangkai dengan cukup singkat dan yang pastinya penuh makna. Tentunya penyampaian khutbah ini akan cukup singkat hanya butuh sekitar 10 menit.

Dengan tema Mencuri Perhatian Allah, merupakan tema yang ada pada teks khutbah jumat di sini.

Khutbah Jumat dengan tema mencuri Perhatian Allah dapat dibawakan saat jumatan pada bulan ini dan bulan-bulan yang lain.

Baca Juga: Khutbah Jumat Singkat Bahasa Jawa Bulan Rajab 1444 H : Isra' Mi’raj Dalam Aspek Syariat dan Hakikat

Di artikel ini akan berisikan tentang khutbah jumat bertemakan mencuri perhatian Allah yang bisa dibawakan oleh para khatib.

Sehingga para khatib dapat menyampaikan khutbah jumat yang temakan mencuri perhatian Allah kepada para jamaah sholat Jumat dengan cukup singkat dan jelas.

Salah satu hal yang bisa mendapatkan perhatian Allah adalah dengan menjalankan perintahnya dan menjahui larangannya, tentunya masih ada yang lainnya.

Baca Juga: Khutbah Jumat Singkat 10 Februari 2023 dengan Tema Peristiwa Isra’ Mi’raj sebagai Anugerah

Dilansir portal pati dari berbagai sumber, berikut ini khutbah jumat singkap dan jelas.

Khutbah Pertama

إنّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ

وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا

مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه

اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

Jamaah Jumat yang dirahmati Allah.

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Rajab Edisi 10 Februari 2023: Memahami dan Memaknai Peristiwa Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW

Puji dan syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Allah Swt. yang telah menganugerahi kita kenikmatan yang berlimpah ruah. Sungguh, karunia nikmat yang Allah Swt. berikan benar-benar tak dapat kita hitung satu demi satu.

وَإِن تَعُدُّوا۟ نِعْمَةَ ٱللَّهِ لَا تُحْصُوهَآ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ

“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An-Nahl [16]: 18)

Shalawat serta salam marilah senantiasa kita haturkan pada Baginda Nabi Muhammad saw. Suri teladan utama yang abadi sampai akhir zaman.

Jamaah Jumat yang dirahmati Allah.

Tidak ada maksud lain bagi Allah SwT menciptakan manusia selain hanya untuk beribadah kepada-Nya. Segala perbuatan yang kita lakukan dalam kehidupan kita, baik bernilai besar atau kecil, tertutup atau terbuka, di dunia nyata bahkan dunia maya, seluruhnya mengandung dimensi ibadah (pengabdian dan persembahan) kepada Allah Swt.

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat [51]: 56)

Persembahan amal kita pada Allah SwT terutama ditentukan oleh 3 (tiga) kunci. Pertama yakni niat kita dalam berbuat. Kunci kedua adalah bagaimana perbuatan atau amal tersebut dilakukan. Dan terakhir adalah seperti apa dampak yang ditimbulkan setelah amal atau perbuatan tersebut kita lakukan. Ketiga kunci tersebut apabila diterapkan dalam amal perbuatan kita sepanjang hidup, insyaAllah, segala amal kita akan diterima oleh Allah SwT.

Jamaah Jumat yang dirahmati Allah.

Tantangan kehidupan kita hari ini semakin berkembang. Sebab utamanya adalah faktor semakin terbukanya ruang sosial kita dengan orang lain. Kehadiran media sosial membuka ruang itu seluas-luasnya. Seolah-olah tanpa sekat dan batas. Hal ini tentu sedikit banyak berpengaruh pada kualitas amal kesalehan kita. Kesungguhan dan keikhlasan kita dalam beramal saleh terus diuji. Sehingga kita dituntut untuk terus memastikan bahwa amal saleh kita utuh, semata-mata kita persembahkan pada Allah SwT. Allah SwT berfirman:

وَمَآ أُمِرُوٓا۟ إِلَّا لِيَعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ حُنَفَآءَ وَيُقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤْتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ ٱلْقَيِّمَةِ

“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (QS. Al-Bayinah [98]: 4)

Jamaah Jumat yang dirahmati Allah.

Hal-hal yang dapat mengganggu kualitas amal saleh kita di antaranya adalah sikap riya’, ujub, dan sum’ah. Ketiga sikap ini memiliki kecenderungan yang sama. Yakni kecenderungan untuk selalu menampilkan segala perbuatan baik agar mendapat perhatian dan pujian dari orang lain. Sikap ini sekalipun jangan sampai mengotori perbuatan kita. Sebab celakanya, selain amal saleh kita berpeluang batal, bisa jadi kita lantas terjerumus dalam jurang kesyirikan, na’udzubillah.

Allah SwT menyampaikan dengan tegas melalui sebuah hadis qudsi berikut:

أَنَا أَغْنَى الشُّرَكَاءِ عَنِ الشِّرْكِ مَنْ عَمِلَ عَمَلاً أَشْرَكَ فِيهِ مَعِي غَيْرِي تَرَكْتُهُ وَشِرْكَهُ

“Aku adalah yang paling tidak butuh sekutu, barangsiapa yang mengamalkan suatu perbuatan, yang di dalamnya dia menyekutukan-Ku dengan selain Aku, maka Aku tinggalkan dia dan sekutunya.” (HR. Muslim dan Abu Hurairah)

Jamaah Jumat yang dirahmati Allah.

Apalagi di dalam kita beraktivitas dan unjuk diri di media sosial, kita mesti harus selalu mengedepankan kehati-hatian. Kita mungkin sering tanpa sadar menampilkan diri sebagai seseorang yang saleh, baik dalam berpenampilan maupun dalam aktivitas sehari-hari hanya demi memungut pengakuan, perhatian, dan pujian dari orang lain. Tentu, kita juga tak bisa memungkiri bahwa di antara kita ada yang sengaja menampilkan kebaikan-kebaikan demi mengajak orang lain untuk melakukan amal kebaikan yang sama. Namun alangkah baiknya, hal-hal tersebut kita simpan baik-baik tanpa perlu diketahui orang lain.

Maka, untuk menghindari batalnya amal kita, marilah kita mantapkan hati untuk mengesampingkan penilaian bahkan pujian dari manusia dan sepenuhnya kita persembahkan amal kita hanya untuk Allah SwT. Sebab perhatian Allah SwT amat jauh lebih baik dan mulia dibandingkan perhatian manusia pada kita. Semoga kita mampu istiqamah. Aamiin.

Terakhir, Nabi saw. dalam sebuah hadis bersabda:

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللهِ سُبْحَةُ الْحَدِيثِ، قَالُوا : وَمَا سُبْحَةُ الْحَدِيثِ يَا رَسُولَ اللهِ ؟ قَالَ الرَّجُلُ يُسَبِّحُ وَالَّناُس يَتَكَلَّمُون

“Amal yang dicintai Allah adalah subhatul hadits. Bertanyalah sahabat, “Apa itu subhatul hadits, ya Rasulallah?” Rasulullah menjawab, “Seseorang yang bertasbih di tengah orang-orang yang sedang mengobrol.”

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ

Khutbah Kedua

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيْئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. َأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ يَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ اللّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا

اللّهُمَّ أَعِنَّا عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِك

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَامًا

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ، وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

أَقِيْمُوا الصَّلَاةَ

Demikian teks khutbah jumat singkat dan padat yang penuh makna.***

Editor: Ahmad Fitrianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x