نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’I fardhi syahri Ramadhani hadzihis sanati lillahi ta’ala.
Artinya: “Aku berniat puasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta’ala”
Sebagaimana yang sudah dijelaskan di atas bahwasanya niat termasuk dalam rukun puasa.
Sehingga hukum puasa tanpa niat adalah tidak sah atau batal sementara puasa tanpa sahur masih tidak mengapa namun termasuk dalam hal yang tidak dianjurkan.
Umumnya, bacaan niat puasa akan dibacakan secara bersama-sama setelah selesai shalat tarawih sehingga seorang muslim yang ikut berjamaan aman dari terlupa berniat puasa Ramadhan.
Dan jika tidak mengikuti tarawih maka bisa melafalkannya selama waktu sahur.
Batas Waktu Niat Sahur Puasa Ramadhan
Salah satu yang membedakan puasa Ramadhan dengan puasa sunnah terletak dalam ketentuan terkait niat berpuasa itu sendiri.