Bagaimana Tata Cara Sholat Gerhana Matahari yang Benar? Ini Tata Cara dan Niat Shalat Gerhana Matahari Lengkap

- 19 April 2023, 05:56 WIB
Ilustrasi sholat gerhana matahari.
Ilustrasi sholat gerhana matahari. /Nu Online/

Portal Pati - Bagaimana Tata Cara Sholat Gerhana Matahari yang Benar? Inilah Panduan Sholat Gerhana Matahari 'Kusuf' Lengkap.

Umat Islam disunnahkan shalat gerhana Matahari (kusuf) saat terjadi fenomena alam tersebut.

Perintah melaksanakan shalat gerhana ini sebagaimana hadist Rasulullah SAW berikut:

لَمَّا كَسَفَتِ الشَّمْسُ عَلَى عَهْدِ رَسُول اللَّهِ نُودِيَ : إِنَّ الصَّلاَةَ جَامِعَةٌ

Artinya: Ketika matahari mengalami gerhana di zaman Rasulullah SAW, orang-orang dipanggil shalat dengan lafaz : As-shalatu jamiah” (HR. Bukhari).

Baca Juga: Sambut Puasa Ramadhan 2023, Baca Surat An Nashr Lengkap dengan Latin dan Terjemahan Bahasa Indonesia

وَمِنْ آيَاتِهِ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ لَا تَسْجُدُوا لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ وَاسْجُدُوا لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَهُنَّ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ

Artinya: Dan dari sebagian tanda-tanda-Nya adalah adanya malam dan siang serta adanya Matahari dan bulan. Janganlah kamu sujud kepada Matahari atau bulan tetapi sujudlah kepada Allah Yang Menciptakan keduanya. (QS. Fushshilat: 37)

gerhana matahari disebut dengan Kusuf الكسوف. Kusuf adalah peristiwa saat sinar matahari menghilang baik sebagian atau total pada siang hari karena terhalang oleh bulan yang melintas antara bumi dan Matahari.

Baca Juga: 10 Pantun Idul Fitri 1444 Menyentuh Hati, Kirim Ucapan Lebaran 2023 Spesial untuk Pasangan Keluarga dan Bestie

 

Gerhana Matahari menjadi fenomena alam yang terjadi saat posisi bulan terletak di antara Bumi dan matahari sehingga terlihat menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari di langit.

Hal itu disebabkan terhalangnya sinar Matahari oleh bulan yang berada di antara bumi dan Matahari.

Dalam keadaan tersebut, Islam menganjurkan pemeluknya melakukan shalat sunnah gerhana Matahari.

Baca Juga: Ayo Mengaji Ramadhan 2023: Bacaan Surat Al Ma'un Lengkap dengan Arab, Latin dan Terjemahan Bahasa Indonesia

Lantas, Kapan shalat gerhana Matahari (Kusuf)?

Peristiwa gerhana Matahari akan tejadi pada tahun ini tepatnya pada tanggal 20 April 2023

Setelah tujuh tahun, gerhana Matahari total kembali bisa disaksikan di Indonesia. Gerhana akan berlangsung pada Kamis, 20 April 2023.

Namun, gerhana kali ini hanya bisa disaksikan di wilayah timur Indonesia. Sisanya, seluruh wilayah Indonesia, kecuali ujung barat Sumatera, akan bisa menyaksikan gerhana Matahari sebagian.

 

Gerhana Matahari total (GMT) yang bisa disaksikan di Indonesia itu merupakan bagian dari gerhana Matahari hibrida (GMH) 20 April 2023. GMH adalah tipe gerhana Matahari yang merupakan gabungan dari GMT dan gerhana Matahari cincin (GMC) dengan satu tempat hanya bisa menyaksikan satu jenis gerhana. Kedua ujung lintasan GMH akan mengalami GMC, sedang daerah di tengahnya akan mengalami GMT.

Baca Juga: Apa yang cocok untuk Hampers Lebaran? Ini Contoh 10 Hampers Lebaran 2023 yang Unik dan Cantik 'Out of The Box'

Lalu Bagaimana Niat dan Tata Cara shalat gerhana Matahari (Kusuf)?

Niat Shalat Gerhana Matahari

Sholat gerhana dilakukan sebanyak dua rakaat. Masing-masing rakaat dikerjakan dengan 2 kali berdiri, 2 kali membaca Surat Al-quran, 2 rukuk dan 2 sujud.

Perbedaan dengan gerhana bulan ialah niat sholat gerhana matahari memakai huruf “kaf” dari asal kata Kusuf.

Jika menjadi imam:

أُصَلِّي سُنَّةَ الكسوف رَكْعَتَيْنِ إِمَامً لله تَعَالَى

Usholli sunnatal kusuufi rok’ataini imaaman lillahi ta’aalaa.

Artinya: Aku niat shalat gerhana matahari dua rakaat sebagai imam karena Allah Ta’ala.

Saat menjadi makmum, maka niatnya:

أُصَلِّي سُنَّةَ الكسوف رَكْعَتَيْنِ مَأمُومًا لله تَعَالَى

Usholli sunnatal kusuufi rok’ataini ma’muuman lillahi ta’aalaa.

Artinya: Aku niat shalat gerhana matahari dua rakaat sebagai makmum karena Allah Ta’ala.

 

Jika melakukan sholat gerhana matahari sendirian:

أُصَلِّي سُنَّةَ الكسوف رَكْعَتَيْنِ لله تَعَالَى

Usholli sunnatal kusuufi rok’ataini lillahi ta’aalaa.

Artinya: Aku niat sholat gerhana matahari dua rakaat karena Allah Ta’ala.

Baca Juga: Kapan Waktu Sholat Tasbih? Bagaimana Tata Cara Sholat Tasbih? Niat & Tata Cara Sholat Tasbih Lengkap 4 Rakaat

Tata Cara Sholat Gerhana

Sholat gerhana matahari dilaksanakan pada pagi atau siang hari, tergantung jam peristiwa. Untuk tata caranya, shalat dilakukan tanpa didahului dengan azan atau iqamat. Yang disunnahkan hanyalah panggilan sholat dengan lafaz ‘As-Shalatu Jamiah’.

1. Baca niat terlebih dahulu sesuai posisinya sebelum memulai.

2. Takbiratul Ihram.

 

3. Setelah mengucapkan takbir, maka baca taawudz dan Surat Al-Fatihah. Kemudian, membaca surat panjang misalnya Al-Baqarah.

4. Karena dianjurkan memanjakan ruku’, bisa disertai dengan membaca tasbih selama 100 kali.

5. Kemudian bangkit tapi tidak membaca doa I’tidal, melainkan baca Surat Al-Fatihah. Setelah itu membaca surat yang lebih pendek.

Baca Juga: Sambut Puasa Ramadhan 2023, Baca Surat Al Humazah Lengkap dengan Latin dan Terjemahan Bahasa Indonesia

6. Ruku’ lagi dengan membaca tasbih selama 80 kali.

7. Kemudian, bangkit dan membaca doa I’tidal.

8. Sujud dengan membaca tasbih 100 kali seperti waktu ruku’ pertama.

9. Duduk di antara dua sujud.

 

10. Sujud kedua dengan membaca tasbih 80 kali selama ruku’ kedua.

11. Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua.

12. Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama.

13. Namun setelah membaca Al-Fatihah dianjurkan membaca surat An-Nisa pada rakaat pertama. Untuk rakaat kedua dianjurkan membaca Surat Al-Maidah.

14. Mengucapkan salam

Usai melaksanakan shalat, maka imam menyampaikan ceramah yang mengajak umat Islam untuk berdoa, bertakbir, dzikir, dan bersedekah.

Baca Juga: Jangan Dibiarkan, Ini Efek Buruk Kurang Minum Air Putih Bagi Kesehatan Tubuh, Kenali Ciri-Cirinya Sejak Dini 

Hal ini berdasarkan anjuran Rasulullah SAW ketika terjadi fenomena gerhana berdasarkan hadist berikut:

 

“Sesungguhnya matahari dan bulan adalah salah satu tanda-tanda kebesaran Allah. Keduanya tidak menjadi gerhana karena kematian seseorang atau kelahirannya. Apabila kalian mendapati gerhana, maka berdoalah kepada Allah, bertakbir, salat, dan bersedekah.”(HR. Bukhari)

Semoga kita menjadi umat yang senantiasa bersyukur karena Allah tiada henti menunjukkan kekuasaan alam yang membuat kita takjub.***

Editor: Abdul Rosyid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x