Rebo Wekasan, Rabu Terakhir di Bulan Safar, Benarkah Hari Turunnya Bala Penyakit? Simak Penjelasannya

Tayang: 29 Agustus 2024, 20:44 WIB
Editor: Tim Portal Pati
Intip Larangan yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Rebo Wekasan 2023
Intip Larangan yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Rebo Wekasan 2023 /

PORTAL PATI - Rebo Wekasan adalah istilah untuk hari Rabu terakhir di bulan Safar. Istilah tersebut populer di kalangan masyarakat Jawa, Sunda, dan Madura. Sebagian masyarakat meyakini Rebo Wekasan adalah hari turunnya kesialan atau penyakit.

Bagi sebagian masyarakat terutama yang berada di pulau Jawa, bulan Safar adalah bulan yang diyakini membawa kesialan atau petaka. Banyak mitos yang berkembang terkait larangan di bulan Safar. Salah satu yang beredar adalah tentang Rebo Wekasan.

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Bulan Safar dengan Tema Rahasia Istigfar Sebagai Amalan Pembuka Rezeki

Rebo Wekasan sendiri berasal dari kata Rebo yang berarti Rabu, dan Wekasan yang berarti terakhir. Ada juga yang menamai Rebo Wekasan dengan Rebo Pungkasan. Hari tersebut dianggap sebagai hari turunnya musibah, kesialan, atau penyakit, sehingga perlu diadakan ritual tertentu untuk menangkalnya.

Rebo Wekasan merupakan hasil perpaduan dua kebudayaan, yaitu kearifan lokal Nusantara dengan kebudayaan Islam. Hal tersebut dapat dilihat dari tradisi dalam Rebo Wekasan yang dilakukan juga dengan ritual keagamaan Islam.

Terdapat sejumlah mitos yang beredar seputar Rebo Wekasan dan bulan Safar pada umumnya, di antaranya larangan melangsungkan pernikahan, larangan bepergian, dan larangan berhubungan intim bagi pasangan suami istri. Hal tersebut menjadi terlarang untuk dilakukan karena diyakini akan membawa petaka atau kesialan. 

Pandangan Islam tentang hari kesialan

Untuk diketahui, Safar adalah bulan kedua dalam sistem penanggalan Islam atau kalender hijriyah. Bulan Safar merupakan bulan-bulan Allah sebagaimana 11 bulan lainnya. Semua musibah yang terjadi, termasuk yang diyakini pada Rebo Wekasan, tentu terjadi atas kehendak Allah SWT.

Umat Islam memandang semua aspek kehidupan terjadi atas izin dan kehendak Allah SWT. Hal tersebut tersirat dalam hadis Nabi Saw yang diriwayatkan oleh Bukhari sebagai berikut;

لا عَدْوَى ولا طِيَرَةَ ولا هَامةَ ولا صَفَرَ وفِرَّ من المَجْذُومِ كما تَفِرُّ من الأَسَد

Halaman:

Tags

Terkini

Trending

Berita Pilgub