Portal Pati - Kisah haru datang dari Rumini yang menjadi korban dari letusan Gunung Semeru bersama dengan ibunya Salamah.
Rumini seorang wanita asal Desa Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro, Lumajang Jawa Timur, ditemukan meninggal berpelukan bersama dengan ibunya Salamah (70).
Pada saat letusan Semeru semua warga berlarian untuk menyelamatkan diri dari wedus gembel Semeru, akan tetap tidak dengan Rumini.
Baca Juga: Info Vaksin Covid-19 Kecamatan Gembong Kabupaten Pati, Cek Jadwal Vaksin 8-9 Desember 2021
Wanita cantik 28 tahun tersebut tidak tega meninggalkan ibunya yang sudah tua dan tidak kuat lagi untuk berjalan apalagi lari untuk menyelamatkan diri saat terjadi erupsi Gunung Semeru.
Rasa sayang dan cintanya terhadap ibunya membuat Rumini tidak memperdulikan dirinya lagi, Rumini memilih untuk melindungi sang ibu dari panasnya wedus gembel dari letusan Semeru.
Rumini dan Salamah ditemukan meninggal dunia dalam keadaan posisi berpelukan di bagian dapur rumahnya.
Untuk anak Rumini selamat, karena dibawa berlari keluar rumah oleh adik ipar Salamah untuk menyelamatkan diri dari letusan Gunung Semeru, sedangkan Suami Rumini masih di tempat kerja.
Dari salah satu postingan di akun instagram @mountainsiana yang merupakan relawan kemanusiaan di Semeru menuliskan Rumini sudah mengajarkan tentang bagaimana mencintai dan berbakti kepada orang tua, terutama ibu.
"Kami seluruh relawan di Semeru tak kuasa membendung haru, Rumini telah ajarkan kami tentang kesungguhan mencintai dan berbakti kepada ibu. Angkat topi sejuta kali untukmu, Rumini.Tak terasa air mata menetes menulis kisahmu. Alfatihah," tulisnya.
Dari kisah Rumini pengorbanan yang dilakukan kepada ibunya pada erupsi Gunung Semeru telah membuat banyak orang kagum. Rumini mengajarkan tentang pengabdian kepada seorang ibu.
Gunung Semeru meletus dan mengeluarkan lava pijar pada Sabtu 4 Desember 2021. Ribuan rumah warga di Lumajang rusak akibat semburan awan panas dan tertutup lahar.
Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan, sebanyak 22 orang meninggal dunia akibat awan panas guguran Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
"Data pukul 17.30 WIB, jumlah korban meninggal yang dilaporkan Pusdalops BNPB itu 22 orang," kata Abdul Muhari dalam konferensi pers yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin 6 Desember 2021.***