Obsesi tersebut dapat tertuju pada detail, pengaturan, jadwal, tataurutan, bahkan aturan.
Obsesi yang timbul memang mirip dengan sikap perfeksionisme.
Tapi bagi seorang obsesif kompulsif, perfeksionisme yang dikejarnya sangat berlebihan sampai-sampai tak ada pekerjaan yang dapat dituntaskan.
Kesungguhannya dalam bekerja pun sampai mengorbankan waktu santai dan hubungan interpersonalnya.
Kita dapat mengenali seorang obsesif kompulsif ketika ia terlalu berhati-hati dan kaku dalam segala hal.
An obsessive compulsive person needs to control everything.
Ketika ada hal yang tak bisa dikendalikan atau dipahami, kencenderungan obsesif kompulsifnya akan membuatnya semakin cemas.
Karena kebutuhannya untuk serba mengambil kendali, seorang obsesif kompulsif biasanya sulit mentolerir.