Apa Pengertian dari Cerita Dongeng, Serta Fungsi dan Manfaat dari Cerita Dongeng Bagi Anak? Ini Penjelasannya

- 27 Februari 2024, 08:00 WIB
Cerita Dongeng: Seekor Kancil Yang Cerdik Memanfaatkan Keadaan
Cerita Dongeng: Seekor Kancil Yang Cerdik Memanfaatkan Keadaan /Youtube Riri Cerita Interaktif/

Selain jenis-jenis di atas, ada juga dongeng biasanya yang umum diceritakan. Dongeng ini memuat cerita suka duka dan impian seseorang.

Contoh dongeng biasa: Bawang Putih dan Bawang Merah, Cinderella, Ande-ande Lumut, dan sebagainya.

Baca Juga: Bisa Jadi Amalan Pelindung Diri, Menurut Gus Baha Baca Surah Pendek Ini Bisa Bikin Iblis dan Setan Lemas

Ciri-Ciri Dongeng

  • Ceritanya singkat
  • Kalimat pembuka umumnya diawali dengan: "pada zaman dahulu, pada masa silam, alkisah, pada suatu hari, dan sebagainya"
  • Memiliki alur yang sederhana
  • Karakter atau tokoh di dalam cerita biasanya tidak disampaikan dengan rinci
  • Ada dua tokoh dengan watak yang berlawanan, yaitu baik dan jahat
  • Ditulis dengan gaya penceritaan lisan
  • Bersifat fiktif atau khayalan
  • Ada versi yang berbeda-beda karena cara penyebarannya dari mulut ke mulut
  • Mengandung pesan moral yang bisa dipelajari oleh pembaca atau pendengar
  • Tidak diketahui dengan pasti siapa pengarangnya

Contoh Dongeng Beserta Pesan Moralnya

Malin Kundang

Pada zaman dahulu, hiduplah seorang janda bersama seorang anak laki-laki, di perkampungan Pantai Air Manis, Padang Sumatera Barat.

Perempuan itu bernama Mande Rubayah, sedangkan anak laki-lakinya bernama Malin Kundang. Sejak kanak-kanak, Malin Kundang sudah ditinggal mati ayahnya. Pada saat Malin menginjak dewasa, ada kapal besar berlabuh di Pantai Air Manis. Kedatangan kapal tersebut meneguhkan hatinya untuk 3pergi merantau.

“Bu, saya ingin mencari kerja, merantau ke negeri orang,” kata Malin dengan suara lirih. “Belum tentu setahun sekali ada kapal besar merapat di pantai ini. Saya akan mencari kerja agar nasib kita berubah dan terbebas dari kemiskinan.” Meski dengan berat hati, akhirnya Mande Rubayah pun mengizinkan anaknya pergi.

Hari berganti, bulan berjalan, dan tahun berbilang, Malin telah pergi meninggalkan kampungnya tanpa pernah memberi kabar kepada ibunya. Pada suatu hari, sebuah kapal besar berlabuh di pantai Air Manis. Melihat hal itu, Mande Rubayah ikut berdesakan mendekati kapal tersebut. Ia sangat yakin bahwa lelaki muda itu adalah Malin Kundang. Tanpa canggung, ia langsung memeluk Malin erat-erat, seolah takut kehilangan anaknya lagi. Lalu ia pun menyapa Malin dengan suara serak, karena menahan tangis bahagia.

Halaman:

Editor: Uswatun Khasanah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah