Jelang Malam 1 Suro, Masyarakat Jawa Mulai Mempersiapkan Perayaan dan Ritual Memperingati Hari Khusus

28 Juni 2024, 06:03 WIB
Mengenal Tradisi Malam Satu Suro, Kekayaan Budaya dan Spiritual Masyarakat Jawa /ilustrasi/

Portal Pati - Tanggal 1 Suro 2024 jatuh pada hari Minggu Kliwon (7 Juli 2024).

Malam 1 Suro terasa sangat istimewa bagi kalangan masyarakat Jawa.

Bermacam ritual biasa dilakukan guna memperingati hari khusus tersebut.

Bulan Suro dalam kalender Jawa sebagian besar akan terjadi selama bulan Juli 2024 menurut kalender Masehi.

Baca Juga: Tahun Baru Islam 1446 Hijriyah Jatuh Pada Tanggal Berapa?

1 Suro 1958 dimulai pada tanggal 7 Juli hingga awal Agustus 2024, “Bulan Suro akan berlangsung selama bulan Juli hingga tanggal 5 Agustus 2024,” katanya

Sementara menurut Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2024 M /1445-1446 H terbitan Ditjen Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama, tanggal 1 Muharram 1446 H atau tahun baru Islam dimulai hari Minggu, 7 Juli 2024. Artinya, 1 Suro 1958 dan 1 Muharram 1446 H bakal sama harinya alias berbarengan.

Selama ini masyarakat jawa melakoni berbagai ritual dilakukan jelang memperingati 1 Suro atau 1 Muharram. Pada malam 1 Suro, bermacam kegiatan yang kerap diadakan semisal semedi, sesirih (laku prihatin), sesuci, hingga sarasehan.

Baca Juga: Primbon Jawa: Weton Minggu Pon akan Mendapatkan Pusaka Gaib di Bulan Suro atau Muharram 1445H 2024M

Mengutip laman Pemerintah Kota Surakarta, kirab malam satu Suro menjadi tradisi di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Ritual ini sudah berlangsung ratusan tahun sejak era Pakubuwono X tahun 1893.

Ribuan orang memadati rute kirab yang mencakup Keraton Solo – Jalan Pakoe Boewono – Bundaran Gladag – Jalan Jenderal Sudirman – Benteng Vastenburg – Jalan Mayor Kusmanto dan Jalan Kapten Mulyadi.

Selain itu ada sebagian masyarakat Jawa yang melakukan pendakian Gunung Lawu di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan tajuk pendakian malam 1 Suro, “Kawasan paling ramai biasanya puncak Hargo Dumilah salah satu puncak Gunung Lawu dan Sumur Jolotundo,” kenang Yanto yang pernah ikut serta dalam pendakian malam 1 suro beberapa tahun yang lalu.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa malam 1 suro puncak Gunung Lawu cukup ramai seperti pasar. Puncak Lawu penuh dengan ratusan orang.***

Editor: Abdul Rosyid

Tags

Terkini

Terpopuler