Keanekaragaman jenis cabai merah cukup tinggi. Artinya cabai merah memiliki beberapa varietas dan kultivar yang dibedakan berdasarkan bentuk, ukuran, rasa pedas, dan warna buahnya.
Kandungan dalam buah cabai merah yaitu kapsaisin, dihidrokapsaisin, vitamin A dan C, damar, zat warna kapsantin, kriptosantin, karoten, kapsarubin, zeasantin, kriptosantin, dan zat leutin. Zat kapsaisin berkhasiat sebagai stimulan.
Tak hanya sebagai bumbu dapur ataupun lalapan, cabai juga merupakan obat tradisional. Cabai merah bermanfaat dan berkhasiat untuk tubuh seperti,
- mempercepat penyembuhan luka,
- mencegah terkena stroke,
- mengobati rasa nyeri,
- mengobati rhematik,
- mencegah penyakit katarak,
- demam,
- tekanan darah rendah,
- memudahkan persalinan,
- perut mulas,
- beri-beri,
- influensa,
- kolera,
- lambung lemah,
- keringat tidak keluar,
- masuk angin,
- karminatif,
- lemah syahwat,
- lemah urat,
- syaraf,
- cacing gelang,
- sakit gigi.
Selain itu juga mempunyai khasiat antimikroba, antioksidan, dan antidiabetes.
Manfaat tersebut bisa didapatkan apabila dikonsumsi dalam porsi yang bijaksana, terlalu banyak mengkonsumsi cabai akan menjadikan perut panas terbakar dan gangguan pencernaan (Diare).
Penggunaan cabai sebagai obat tradisional, untuk yang diminum, yaitu dengan cara direbus atau dikeringkan sebanyak 0,5-1 gr buah, lalu dihaluskan sampai menjadi serbuk.
Untuk pemakaian luar, rebus 0,5-1 gr buah, lalu air rebusannya digunakan sebagai obat kompres.***