Filososi Lebaran Ketupan 'Bodo Kupat', Kenapa Menjadi Simbol Hari Raya Idul Fitri? Berikut Penjelasannya

- 7 Mei 2022, 09:00 WIB
Filososi Lebaran Ketupan 'Bodo Kupat', Kenapa Menjadi Simbol Hari Raya Idul Fitri? Berikut Penjelasannya
Filososi Lebaran Ketupan 'Bodo Kupat', Kenapa Menjadi Simbol Hari Raya Idul Fitri? Berikut Penjelasannya /instagram.com/fangling8 /

Portal Pati - Lebaran ketupat (bodo kupat) dalam bahasa Jawa masih belum banyak diketahui, padahal tradisi ini sudah ada sejak zaman Sunan Kalijaga secara turun-temurun samapai saat ini.

Lebaran ketupat (bodo kupat) berlangsung setelah Hari Raya Idul Fitri.

Ketupat ini merupakan hidangan yang paling banyak ditemui saat hari raya Idul Fitri dan lebaran ketupat.

Baca Juga: Khutbah Jumat Singkat Spesial Bulan Syawal 2022 'Mengenal Karakter Orang Bertakwa' Tinggal Baca Singkat!

Ketupat terbuat dari daun kelapa muda (janur) yang dianyam sampai berbentuk ketupat, setelah itu dimasukin beras lalu dimasak hingga matang.

Sampai saat ini ketupat menjadi simbol hari raya Idul Fitri. biasanya symbol tersebut menjadi bagian dari desain bingkisan dan lain sebagainya.

Filosofi ketupat itu sendiri berasal dari bahasa Jawa kata kupat yang artinya ngaku lepat, maksudnya mengakui kesalahan.

Baca Juga: Yuk Intip! 6 Rekomendasi Buku Bacaan dari Najwa Shihab Tuan Rumah Mata Najwa

Selain itu, kupat juga dimaknai sebagai laku papat, yang dalam bahasa Indonesia mempunyai arti kegiatan empat.

Halaman:

Editor: Uswatun Khasanah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x