Malam 1 Suro atau 1 Muharram Identik dengan Waktu Menjamas Keris, Ini Penjelasan Gus Muwafiq

- 30 Juni 2024, 10:45 WIB
Sejarah Asal Usul Keris, Senjata Tradisional yang Penuh Filosofi
Sejarah Asal Usul Keris, Senjata Tradisional yang Penuh Filosofi /ilustrasi/

PORTAL PATI - Ahad, 7 Juli 2024 telah ditetapkan sebagai tahun baru Islam atau tahun baru Hijriyah atau 1 Muharram 1446 H.

Pergantian hari dalam kalender hijriyah sejak terbenanmnya matahari, jadi sebetulnya pergantian tahun baru 1 Muharram 1443 H berlangsung sejak tanggal 6 Juli 2024 magrib.

Pada 6 Juli 2024 disunnahkan untuk membaca doa akhir tahun setelah melaksanakan sholat ashar dan membaca doa awal tahun setelah melaksanakan sholat magrib.

Baca Juga: Apa Arti Mimpi Membunuh Ular Menurut Islam? Baik atau Burukkah? Begini Penjelasannya

Selain itu, 1 Muharram 1446 H juga bertepatan dengan 1 Suro dalam penanggalan Jawa. Tanggal 1 Suro dalam kebudayaan Jawa, terdapat adat-istiadat yang dilakukan secara turun-temurun.

Salah satu adat yang dilakukan oleh orang-orang Jawa adalah menjamas keris. 1 Muharram atau 1 Suro identik dengan waktu untuk menjamas keris atau pusaka bagi masyarakat yang menganut budaya Jawa yang kental.

Apa itu menjamas keris dan bagaimana hukum menjamas keris dalam Islam?

Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini penjelasan Gus Muwafiq, salah satu ulama NU yang kini tinggal di Sleman, Yogyakarta.

Baca Juga: Bacaan Doa dan Cara Mengamalkan Doa Nabi Yunus untuk Hajat Pelunas Hutang

Menjamas Keris adalah ritual penyucian benda-benda pusaka, seperti keris dengan menggunakan air kembang, jeruk nipis, dan beberapa bahan lainnya.

Tujuan utama dari menjamas keris adalah agar keris atau pusaka tetap bersih, tidak ada kotoran dan juga karat. Tradisi ini dilaksanakan setiap 1 Suro atau 1 Muharram.

Salah satu jamas pusaka yang tiap tahun dilaksanakan, yaitu jamas pusaka Kanjeng Sunan Kudus yang dilaksanakan di Menara Kudus, Masjid Al-Aqsha, Kudus, Jawa Tengah.

Lalu, bagaimana hukum menjamas keris dalam Islam? Ini penjelasan Gus Muwafiq tentang hukum Jamas Keris dalam Islam.

Baca Juga: Rekomendasi 15 Rangkaian Nama Bayi Laki-laki Modern Tema Bulan Suro dan Muharram Beserta Artinya

"Di Mekah dulu, pedang miliki Sayyidina Ali namanya Dzulfikar setahun sekali juga disucikan," ujar Gus Muwaffiq dengan bahasa Jawa.

Hingga kini, pedang Dzulfikar yang sekarang ada Turki juga dicuci setiap tahun sekali. Menurut Gus Muwafiq, terompah peninggalan Nabi juga dibersihkan setiap tahun agar tidak berkarat.

"Lah, kok, di sini mencuci keris dikatakan musyrik? Kata siapa?" lanjut Gus Muwafiq. Ia mengatakan bahwa benar jika keris berisi jin, sama dengan kepala berisi santan, atau flashdisk yang berisi lagu.

Gus Muwafiq mengatakan bahwa bangsa jin juga ciptaan Allah, ketika ia minta mandi, ya dimandikan. "Apa setiap jin itu musyrik? Ya, tidak."

Baca Juga: Lahir Bulan Muharram: Ini Rangkaian Nama Bayi Laki-laki Islami dengan Unsur Bulan Muharram

"Orang dia minta mandi, ya, dimandikan. Sapi kalau minta mandi, ya dimandikan. Sama saja," lanjutnya. Ia juga mengatakan bahwa tiap tahun Gus Muwafiq mencuci kerisnya.

Menurutnya, keris merupakan salah satu logam yang hingga sampai saat ini tidak dapat dipahami oleh dunia.***

Editor: Abdul Rosyid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah