Network
PORTAL PATI - Berikut 5 larangan bulan Suro dalam masyarakat Jawa, salah satu kisah nusantara.
Bulan Suro merupakan sebutan bagi bulan Muharram dalam masyarakat Jawa. Kata Suro berasal dari bahasa Arab 'asyura'.
Bagi masyarakat Jawa, bulan Suro dianggap sebagai bulan yang sakral dan suci, serta menyimpan banyak misteri.
Baca Juga: Apa Arti Mimpi Membunuh Ular Menurut Islam? Baik atau Burukkah? Begini Penjelasannya
Banyak masyarakat Jawa yang menyambut bulan Suro atau yang disebut malam satu Suro dengan berbagai ritual khusus yang bertujuan untuk tolak bala.
Hal itu karena bulan Suro identik dengan hal mistis. Salah satunya mitos yang beredar pada malam 1 Suro ada makhluk gaib yang mencari orang untuk dirasuki.
Oleh karena itu, muncul berbagai larangan pada bulan Suro di masyarakat Jawa.
Baca Juga: Ini 4 Bacaan Doa untuk Orang Tua, Dibaca Selalu Setelah Salat Fardhu
Dilansir dari kanal YouTube Naura Komputer, berikut 5 larangan di bulan Suro dalam masyarakat Jawa.
1. Menggelar pesta pernikahan
Dalam masyarakat Jawa, ada larangan mengadakan pesta pernikahan pada bulan Suro karena dianggap mengundang kesialan bagi pengantin.
2. Mengadakan pesta hajatan
Tak hanya larangan menggelar pesta pernikahan, pada bulan Suro juga ada larangan mengadakan pesta hajatan.
Pesta yang dimaksud yaitu mengundang banyak orang dalam rangka perayaan kebahagiaan seperti khitan, dll. Karena bulan Suro dianggap sebagai bulan buruk, sehingga muncul pantangan tersebut.
3. Membangun rumah atau pindah rumah
Ada juga larangan membangun atau pindah rumah, karena dianggap akan mengundang kesialan dalam rumah tangga.
4. Melakukan perjalanan jauh dari rumah
Pada malam 1 Suro, terdapat larangan melakukan perjalanan jauh atau keluar jauh dari rumah.
Oleh karena itu, para orang tua akan melarang anaknya bermain jauh dari rumah.
5. Tidak boleh bicara atau ritual tapa bisu
Ritual tapa bisu ini dilakukan dengan mengelilingi benteng keraton Yogyakarta dengan syarat tidak boleh berbicara, tidak boleh makan, minum, atau merokok.
Itulah 5 larangan bulan Suro dalam masyarakat Jawa. Percaya atau tidak merupakan keputusan anda, informasi ini hanya sebagai tambahan wawasan semata. ***
