Hubungan dan Asal Usul Malam 1 Suro dengan Tahun Baru Hijriyah, Bulan Muharram serta Kejawen dan Putihan

- 30 Juni 2024, 17:50 WIB
Ilustrasi bulan 1 Muharram 1445 H
Ilustrasi bulan 1 Muharram 1445 H /Pexels/Amit Talwar

PORTAL PATI - Hubungan dan Asal Usul Malam 1 Suro dengan Tahun Baru Hijriyah, Bulan Muharram serta Kejawen dan Putihan.

Menjelang pergantian tahun baru hijriyah dalam kalender Islam, tak lepas juga dengan malam 1 Suro yang dipercayai oleh sebagian besar masyarakat Jawa.

Bulan Suro juga sering dianggap sebagai bulan keramat oleh masyarakat Jawa begitu juga dengan bulan Muharram yang termasuk bulan Haram dalam agama Islam.

Baca Juga: Bikin Merinding! Inilah 6 Mitos Malam 1 Suro yang Diyakini di Tradisi Jawa, Salah Satunya Tapa Bisu

Rupanya malam 1 suro berhubungan dengan malam tahun baru Hijriyah sekaligus bulan Muharram.

Hubungan tersebut tak lepas dari kepercayaan kejawen dan juga putihan.

Lantas apa hubungannya malam 1 Suro, tahun baru Hijriyah dan bulan Muharram? Simak penjelasannya sebagaimana dilansir dari channel YouTube Nadia Omara.

Baca Juga: Bikin Merinding! Inilah 6 Mitos Malam 1 Suro yang Diyakini di Tradisi Jawa, Salah Satunya Tapa Bisu

Malam 1 suro merupakan malam tahun baru di kalender Jawa yang bertepatan dengan tahun baru Hijriyah dalam agama Islam.

Malam yang dianggap keramat ini melahirkan tradisi-tradisi malam 1 Suro yang masih dipegang teguh, sebagian besar oleh masyarakat Yogyakarta dan Surakarta.

Asal usul malam 1 Suro dan tahun baru Jawa ini berawal pada zaman kerajaan Mataram yang dipimpin raja ketiga, yakni Sultan Agung Adi Prabu Hanyakrakusuma.

Baca Juga: 7 Amalan Bulan Muharram Bagi Wanita Haid, Tetap Mendapat Pahala yang Terus Mengalir Tak Putus-putus

Sultan Agung memimpin kerajaan Mataram Islam pada tahun 1613 hingga 1645.

Saat itu, masyarakat masih banyak yang menggunakan kalender Saka yang merupakan warisan dari tradisi Hindu.

Sultan Agung pun akhirnya berusaha untuk menyatukan masyarakat yang saat itu terpecah menjadi dua keyakinan.

Baca Juga: Wajib Tahu! Ini Manfaat dan Efek Samping Mengkonsumsi Susu Kedelai

Yakni penganut kejawen yang merupakan kepercayaan orang Jawa dan Putihan atau kepercayaan Islam.

Hasil dari perpaduan tradisi Jawa dan Islam ini yakni dipilihnya tanggal 1 Muharram sebagai tahun baru Jawa juga.

Hingga kemudian muncul kepercayaan bahwa malam 1 Suro merupakan momen datangnya Ajisaka, seorang raja yang bisa membebaskan masyarakat Jawa dari genggaman makhluk gaib.

Itulah sekilas dari asal usul malam 1 Suro serta hubungannya dengan tahun baru Hijriyah dan bulan Muharram.

DisclaimerCerita dalam artikel ini diolah berdasarkan sumber-sumber populer di masyarakat sebagai tambahan wawasan. Dimungkinkan ada versi lain terkait kisah ini.***

Editor: Abdul Rosyid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah