Apa Hukum Puasa 1 Muharram? Simak Penjelasan Lengkapnya dari Ulama Salaf

30 Juni 2024, 20:12 WIB
Ilustrasi niat puasa sunnah Asyura dan Tasu’a. /Freepik /

PORTAL PATI - Apa Hukum Puasa 1 Muharram? Simak Penjelasan Lengkapnya dari Ulama Salaf.

Tahun Baru Islam diperingati setiap tanggal 1 Muharram.

Sesuai penanggalan nasional, 1 Muharram 1446 H jatuh di tanggal 7 Juli 2024.

Baca Juga: Kisah Duka Cita Dibalik Bulan Suro, Gus Muwafiq: Ini Bulan Duka Nabi

Dalam tradisi Islam, bulan Muharram memiliki banyak hikmah, sehingga mayoritas kaum Muslim akan berpuasa di bulan Muharram atau Asyura atau Suro.

Lalu, apa hukum puasa di tanggal 1 Muharram? Berikut penjelasan dari ulama Salaf.

Sebenarnya, berpuasa di tanggal 1 Muharram kurang populer sebagai satu di antara tiga daftar puasa yang "sangat" dianjurkan menurut para ulama.

Baca Juga: 4 Larangan di Bulan Muharram atau Suro yang Harus Dihindari, Ustadz Adi Hidayat: Jangan!

Meski begitu, bukan berarti berpuasa 1 Muharram tidak disunnahkan. Sebab berpuasa 1 Muharram dapat dimasukkan ke dalam kategori puasa Sunnah juga.

Sebab di dalamnya mengandung fadilah berikut seperti yang diriwayatkan Muslim dari Abu Hurairah berikut:

"Rasulullah bersabda: Puasa paling utama setelah Ramadan adalah puasa di bulan Allah, yakni Muharram. Sementara salat paling utama setelah salat fadhu adalah salat malam."

Selain itu, Al-Hafizh Ibnu Hajar menyebutkan, bahwa Sayyidah Hafshah meriwayatkan suatu hadits dari Rasulullah SAW, beliau bersabda:

Baca Juga: Keutamaan Menulis Bismillah 113 Kali di Awal Bulan Muharram 1446 H, Bisa Terhindar Keburukan Seumur Hidup

"Barangsiapa berpuasa di hari terakhir dari bulan Zulhijah dan juga hari pertama dari bulan Muharam, maka Allah akan menjadikannya sebagai penghapus atas dosa selama lima puluh tahun, dan puasa sehari di bulan Muharam sebagai penghapus atas dosa selama tiga puluh hari."

Dalam kitab Tuhfatul Ahwadzi, Imam al-Mubarakfuri menjelaskan bahwa puasa di bulan Muharram terbagi menjadi tiga bentuk:

Pertama, puasa di hari kesepuluh (Asyuro atau Suro) beserta satu hari sebelum dan sesudahnya. Ini paling utama.

Kedua, puasa di hari kesembilan (tasu'a) dan kesepuluh (Asyura).

Ketiga, puasa hanya di hari kesepuluh.

Umat Muslim dipersilakan memilih di antara tiga opsi berpuasa bulan Muharram di atas.

Hal yang terpenting adalah upayakan berpuasa meski hanya di tanggal kesepuluh atau Asyura saja. Sebab di dalamnya mengandung fadilah berikut seperti yang diriwayatkan Muslim dari Abu Hurairah berikut:

"Rasulullah bersabda: Puasa paling utama setelah Ramadan adalah puasa di bulan Allah, yakni Muharram. Sementara salat paling utama setelah salat fadhu adalah salat malam."

***

Editor: Abdul Rosyid

Tags

Terkini

Terpopuler