Nabi Musa AS pun meminta Nabi Muhammad SAW untuk menghadap Allah seraya memohon keringanan. Akhirnya perintah shalat pun dikurangi 5 terus-menerus hingga akhirnya ditetapkanlah shalat wajib 5 waktu sehari semalam.
Dari kisah turunnya perintah shalat tersebut, para ulama beranggapan bahwa ada keistimewaan khusus dari ibadah ini karena Rasul bertemu kepada Allah secara langsung di tempat yang Allah kehendaki.
Shalat merupakan ibadah yang pertama kali akan ditimbang kelak di Yaumul Hisab.
Jikalau seorang hamba baik shalatnya, maka akan menjadi baik pulalah seluruh amal perbuatannya.
Sebaliknya, jika seorang hamba jelek shalatnya, maka menjadi jelek pulalah seluruh hidup dan amalnya.
Hadirin Sidang Jum’at yang Berbahagia;
Berbicara tentang baik atau buruknya shalat, sesungguhnya hal ini tidak dipandang dari seberapa rajin seseorang pergi ke masjid melainkan juga kebenaran tata cara dan ketentuan dalam shalat itu sendiri.
Sebagaimana yang kita ketahui, ada 3 syarat diterimanya amal yaitu keikhlasan dalam mengerjakan, adanya ilmu, dan sesuai dengan syariat.
Ibadah shalat pun begitu. Jikalau shalat dikerjakan tanpa ilmu, dengan niat hanya pamer, tidak sesuai syariat, dan tidak khusyuk’ maka sungguh kita termasuk orang yang merugi.