Teks Khutbah Jumat Singkat NU Tema Akhir Tahun 2023: Mari Introspeksi Diri dan Jauhi Maksiat ketika Tahun Baru

- 29 Desember 2023, 10:32 WIB
Ilustrasi khutbah Jum'at, 15 Desember 2023
Ilustrasi khutbah Jum'at, 15 Desember 2023 /Freepik

Oleh karenanya, ketika kita memiliki kesalahan dan perbuatan buruk di masa lampau, maka sebisa mungkin tidak kita ulangi di tahun baru yang akan datang. Sebuah pepatah mengatakan, sebijak-bijaknya manusia adalah yang tidak terperosok ke dalam lubang yang sama.  Keburukan memang enak, tetapi sesaat, sedangkan kebaikan kenikmatannya sampai selamanya yakni akhirat. 

Kebajikan juga akan menentramkan jiwa dan tenangnya hati. Sehingga segala aktivitas yang dilakukan saban hari menjadikan kita selalu bersyukur dan mendekatkan diri kepada Allah swt. 

Sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi

خير الناس من طال عمره وحسن عمله (رواه الترمذي). 

Khairunnas man thala 'umruhu wa hasuna 'amaluhu"

Artinya: Sebaik-baik manusia adalah yang panjang umurnya dan bagus amalnya (HR Tirmidzi). 

Hadirin Rahimakumullah 
Akhir tahun dan tahun baru merupakan momentum yang paling baik untuk introspeksi diri, mengingat segala yang lalu dan merencanakan yang akan datang. Dan sebaik-baik perencanaan adalah yang disandarkan kepada Allah, karena Allah dan dikembalikan kepada Allah swt. 

Akan tetapi banyak manusia ketika memasuki tahun baru justru semakin lalai kepada Allah swt, semakin memperbanyak maksiat, karena sesungguhnya sesuatu yang awal diawali dengan keburukan merupakan perilaku tercela dan berdampak buruk kepada setelahnya. Sedangkan sesuatu yang diawali dengan kebaikan maka akan berdampak kepada kebaikan setelahnya.

Setiap tahun baru banyak anak muda-mudi yang menyelenggarakan pesta dengan menghamburkan harta benda, bahkan melakukan kemaksiatan seks bebas, sehingga berbagai tempat akan banyak ditemukan bahan-bahan dan alat-alat yang dijadikan pelengkap dari perilaku maksiat, bisa berupa miras, narkoba dan sebagainya. Dan tempat yang paling sepi adalah masjid.  Merayakan tahun baru boleh-boleh saja, tidak ada larangan dan tidak ada anjuran. Akan tetapi jika menimbulkan maksiat maka dilarang dan jika menghasilkan kebaikan maka dianjurkan. 


Jika merayakan masih pada batas wajar dan tetap ingat kepada Allah, tidak meninggalkan shalat, tidak bergumul dengan lawan jenis, dan tidak mengkonsumsi barang-barang yang diharamkan agama, maka hukumnya mubah (boleh), apalagi menjadikan saudara semakin rekat, bersatu, dan saling bersilaturahim. 

Halaman:

Editor: Abdul Rosyid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x