Keluarga dan untuk anak-anaknya sudah di amankan di Asrama TNI.
Dandim 0733 BS Semarang, Letkol INF Hobi Havana menyatakan bahwa pihaknya telah membuat jadwal piket untuk mengamankan korban di rumah sakit selama 24 jam.
Pada Kamis siang, tim gabungan TNI dan Polri menggelar olah tempat kejadian perkara lanjutkan di rumah korban di perumahan Grand Cemara Banyumanik Semarang Jawa Tengah.
Polisi meyakini keempat pelaku adalah orang bayaran yang menjalankan perintah untuk merencanakan dan melakukan eksekusi penembakan.
Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar menyampaikan bahwasanya kejadian penembakan tersebut sudah direncanakan oleh empat pelaku yang terdapat dalam dokumentasi CCTV.
Selain itu, kendaraan yang digunakan pelaku tidak menggunakan plat nomor kemudian para pelaku juga menutup wajahnya dengan zebo (penutup wajah) serta mengenakan helm.
Dari analisis tim gabungan TNI-Polri, keempat pelaku penembakan istri TNI diduga bukan orang yang terlatih menggunakan senjata api dari cara membidik serta melumpuhkan korban.
"Diduga kuat pelaku adalah kelompok sipil bayaran," Ujar Kombes Irwan dalam jumpa persnya.