Portal Pati - Kehidupan yang kian modern tidak membuat masyarakat Indonesia lantas lepas dari mitos.
Salah satunya yang populer adalah mitos anak terakhir menikah dengan anak terakhir menurut adat Jawa.
Konon, menikah berdasarkan urutan kelahiran berdampak terhadap pernikahan kelak.
Dalam artikel kali ini, kami akan menggali mitos anak terakhir menikah dengan anak terakhir dari keluarga yang berbeda serta implikasinya bagi kedua keluarga. Simak yuk ulasannya!
Mitos Anak Terakhir Menikah dengan Anak Terakhir Menurut Adat Jawa
Bicara mengenai adat Jawa, Jawa memang kental dengan berbagai hal yang masih dilestarikan hingga hari ini. Mulai dari adat menyatunya insan manusia alias menikah hingga mitos di dalamnya.
Ketika menikah, seseorang kelak akan bertanggung jawab membina rumah tangga. Konon, anak bungsu yang menikah dengan sesama bungsu tidak akan bisa mandiri.
Ini konon berkaitan dengan sifat anak bungsu yang masih manja dan kerap belum bisa mengambil keputusan sendiri. Sehingga, bugsu membutuhkan bimbingan dari sosok yang lebih kuat. Dalam budaya Jawa, ini disebut Mitos Anak Terakhir.
Kendati mitos, banyak masyarakat yang meyakini mitos ini benar adanya. Hal ini bukan tanpa alasan, mitos ini sudah turun temurun. Terlebh, anak bungsu sudah biasa diarahkan oleh keluarga sejak kecil. Tradisi di Indonesia juga biasanya berharap si bungsu akan tinggal di rumah dan membantu orangtua di hari tua.