11 Contoh Tembang Megatruh Bahasa Jawa dan Artinya dalam Bahasa Indonesia

- 31 Januari 2024, 22:28 WIB
ilustrasi
ilustrasi /pixabay.com/kang_hojun/

Portal Pati - 11 Contoh Tembang Megatruh Bahasa Jawa dan Artinya dalam Bahasa Indonesia.

Megatruh alias megat ruh memiliki arti terpisahnya nyawa dari jasad yang menggambarkan fase kehidupan manusia. Lalu, seperti apa contoh tembang megatruh? Baca ulasan berikut ini!

Mengutip buku Peran Bahasa Jawa dalam Pengajaran Bahasa Indonesia, megatruh adalah kata yang berasal dari bahasa Jawa, yakni pegat dan ruh.

Baca Juga: Tampil Vintage di Tahun 2024? Inspirasi Outfit Vintage untuk Hijabers: OOTD Vintage Berhijab, Unik dan Klasik

Dalam serat puwaukara, megatruh memiliki awalan -am, pegat, dan ruh yang bermakna munculnya hal-hal bersifat buruk.

Watak tembang megatruh cenderung sedih, putus asa, terpuruk, prihatin, penyesalan, dan lain sebagainya.

Di sisi lain, jika berdasarakan urutan tembang macapat, tembang megatruh berada di posisi kesepuluh.

Sama halnya dengan tembang dhandhanggula, tembang ini pun sering dilantunkan dalam sejumlah acara penting.

Nah, bagi kamu yang butuh contoh tembang megatruh? Ini daftar yang dikutip dari kemdikbud.go.id dan sumber lainnya!

Baca Juga: 5 Beasiswa Kuliah Fully Funded, Akan Buka di Tahun 2024 untuk Kamu yang Ingin Melanjutkan Studi Keluar Negeri

Contoh 1 Tembang Megatruh

Dhuh dhuh Dewa Bathara ingkang linuhung

Mugi paringa aksami

Mring dasih kang wlas ayun

Kasangsaya gung prihatin

Sru nalangsa jroning batos


Artinya:

Ya Tuhan Yang Mahaluhur
Berikanlah pertolongan
Kepada orang yang membutuhkan
Lebih-lebih kepada yang sangat kekurangan
Begitu sedih di dalam hati melihatnya


Contoh 2

Aja sipat tan pegat suyang myang dalu
Amuwun ing ngarsa mami
Nora pajar kang kinayun
Lah mara sira den aglis
Tutura mringjeneng ingong

Artinya:

Jangan memiliki keinginan memisahkan siang dan malam
Menangislah dihadapan saya
Tidak jelas yang diinginkan
Segeralah datang dia dengan cepat
Berkatalah dengan namaku

Contoh 3

Contoh tembang megatruh berikut ini merupakan karya Ki Yasadipura yang dikutip dari laman kemdikbud.go.id.

Sigra milir sang gethek sinangga bajul
kawan dasa kang njageni
ing ngarsa miwah ing pungkur
tanapi ing kanan kering
sang gethek lampahnya alon

Maknanya:

Mengalirlah segera sang rakit ditopang buaya
empat puluh penjaganya
di depan juga di belakang
tak lupa pula di kanan kiri
sang rakit pun berjalan pelan

Contoh 4

Kabeh iku mung manungsa kang pinujul
marga duwe lahir batin
jroning urip iku mau
isi ati klawan budi
iku pirantine uwong

Maknanya:

Semua itu hanya manusia yang utama
karena memiliki raga dan jiwa
di dalam kehidupan ini
isi hati dengan kebaikan
itu adalah senjata manusia

Contoh 5

Nalikane mripat iki wis katutup
nana sing isa nulungi
kajaba laku kang luhur
kang ditampi marang Gusti
aja ngibadah kang awon

Maknanya:

Saat kita meninggal nanti
tak ada lagi yang mampu menolong kita
kecuali kelakukan (amal) yang baik
yang akan diterima oleh Tuhan
karena itu janganlah beribadah asal-asalan

 

Contoh 6

Ulatna kang nganti bisane kepangguh
Galedhahen kang sayekti
Talitinen away kleru
Larasen sajroning ati
Tumanggap dimen tumanggon

(Rangga Warsita, Serat Sabda Jati)

Artinya:

Lihatlah sampai mampu menemukan
Periksalah dengan sungguh-sungguh
Telitilah jangan sampai keliru
Selaraskanlah di dalam hati
Supaya mudah menanggapi segala sesuatu

Contoh 7

Lamun nganti korup mring panggawe dudu
Dadi panggonaning iblis
Mlebu mring alam pakewuh
Ewuh mring pananing ati
Temah wuru kabesturon

(Rangga Warsita, Serat Sabda Jati)


Artinya:

Bila tergoda oleh perbuatan yang jelek
Menjadi sarangnya iblis
Masuk di alam yang menyusahkan
Malulah pada kebersihan hati
Akhirnya menjadi mabuk tak terkendali

 

Contoh 8

Jeng Pangeran pinikul ana ing tandhu
Nanging pijer ora eling
Sawise adoh lan mungsuh
Lan wis ora nguwatiri
Padha leren alon-alon

Artinya:

Seorang Raja dipikul dengan menggunakan tandu
Namun tetap tidak sadar
Setelah jauh dan musuh
Dan sudah tiadk mengkhawatirkan
Semua istirahat pelan-pelan

Contoh 9

Nalikane mripat iki wis ketutup
Nana sing bisa nulungi
Kajaba laku kang luhur
Kang ditampi marang Gusti
Aja ngibadah kang awon

Artinya:

Ketika mata ini sudah tertutup
Tidak ada yang mampu menolong
Kecuali alam kebaikan
Yang diterima oleh Tuhan
Jangan beribadah yang salah


Contoh 10

Sigra milir sang gethek sinangga bajul
Kawan dasa kang njageni
Ing ngarsamiwah ing pungkur
Tanapi ing kanan kering
Sang gethek lampahnya alon

Artinya

Terlihat kapal berjalan didorong buaya
Empat puluh yang menjaganya
Di depan sekaligus di belakang
Begitu juga di sisi kiri dan kanan
Kapal berjalan lambat

 

Contoh 11

Hawya pegat ngudiya ronging budyayu
Margane suka basuki
Dimen luwar kang kinayun
Kalising panggawe sisip
Ingkang taberi prihatos

(Rangga Warsita, Serta Sabda Jati)


Artinya:

Jangan berhenti selalulah berbuat kebajikan
Jalan untuk kesenangan dan keselamatan
Supaya tercapai semua keinginan
Terhindar dari perbuatan yang bukan-bukan
Yang tekun prihatin

Aturan atau Paugeran Tembang Megatruh
Seperti tembang macapat sinom, Guru lagune tambang megatruh memiliki aturan atau paugeran yang mesti diaplikasikan dalam pembuatannya.

Aturan tersebut adalah sebagai berikut:

Guru gatra: jumlat kalimat tiap bait adalah 5 kalimat.
Guru wilangan: jumlah suku kata pada tiap larik adalah 12, 8, 8, 8, 8.
Guru lagu: jatuhnya vokal terakhir pada tiap larik adalah u, i, u, i, o.

***

Editor: Ahmad Fitrianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x