Sejarah Hari Braille Sedunia 4 Januari 2024, Louis Braille Matanya Tertusuk Jarum Hingga Adanya Huruf Braille

- 4 Januari 2024, 10:47 WIB
Hari Braille Sedunia diperingati setiap 4 Januari, begini sejarahnya.
Hari Braille Sedunia diperingati setiap 4 Januari, begini sejarahnya. /Pixabay/

Portal Pati - Sejarah Hari Braille Sedunia 4 Januari 2024, Louis Braille Matanya Tertusuk Jarum Hingga Adanya Huruf Braille.

Sejarah hari Braille sedunia yang diperingati setiap tanggal 4 Januari 2023 berawal dari penciptanya yaitu Louis Braille yang matanya tertusuk jarum hingga adanya huruf Braille untuk para penyandang tunanetra.

Sejarah tentang hari Braille sedunia yang diperingati setiap tanggal 4 Januari 2023 tentu menarik untuk diketahui yang berawal dari Louis Braille yang matanya tertusuk jarum hingga adanya huruf Braille seperti sekarang.

Baca Juga: Ini 11 Fakta Sejarah World Braille Day 'Hari Braille Sedunia' 4 Januari 2024: Nomor 9 Bikin Bangga Indonesia

Adanya huruf Braille tentu memudahkan para tunanetra untuk belajar hal baru dan meraih impian mereka.

Berikut sejarah tentang hari Braille sedunia yang jatuh pada tanggal 4 Januari 2024 salah satunya Louis Braille yang matanya tertusuk jarum.

Sejarah Awal Huruf Braille Bukan Dari Louis Braille

Adanya huruf Braille berawalnya pada tahun 1800-an, saat itu seorang pria bernama Charles Barbier yang merupakan seorang tentara yang tergabung di pasukan Napoleon Bonaparte.

Charles Barbier mengembangkan sebuah sistem komunikasi anatara sesama pasukan agar aman tidak diketahui oleh musuh yang dikenal dengan 'Night Writing'.

Charles Barbie mengembakan 'Night Writing' denga 12 titik yang dituliskan dengan timbul yang tentunya mewakili setiap huruf.

Louis Braille Memodifikasi 'Night Writing' Hingga Bisa Dipelajari Untuk Tunanetra

Louis Braille merupakan seorang pria asala Prancis yang lahir tanggal 4 Januari 1809.

Namun saat usia 3 tahun ia secara tidak sengaja mengalami kecelakaan, matanya tertusuk jarum yang menyebabkan ia mengalami kebutaan dan tidak bisa melihat.

Hingga akhirnya saat ia berumur 11 tahun, Louis Brailler mencoba untuk memodifikasi 'Night Writing' yang diciptakan oleh Charle Barbier agar lebih mudah dipelajari dan digunakan sebagai media komunikasi dan pembelajaran untuk para penyandang Tunanetra.

Saat usia 10 tahun ia juga mulai belajar di National Institute of the Blind dan mulai mengembangkan Night Writing selama 9 tahun dengan mencoba untuk bisa menyempurnakan titik titik timbul tersebut dan dikenal dengan huruf Braille seperti saat ini.

Braille mengembangkan menjadi lebih simpel yang awalnya 12 titik menjadi 6 titik timbul dan seiring perkembangannya huruf Braille diterima dan dikembangkan menjadi media komunikasi untuk para tunanetra.

Adanya huruf Braille tentu memberi manfaat bagi jutaan orang penyandang tunanetra untuk tetap bisa belajar dan meraih cita - citanya.

Tahun 1853 akhirnya Louis Braille menghembuskan nafas terakhirnya pada usia 43 tahun.

Hari kelahirannya tanggal 4 Januari dikenal sebagai hari Braille sedunia.***

Editor: Abdul Rosyid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah