Menguak Misteri Dibalik Perempuan Bahu Laweyan, Ditinggal Mati Suami Berulang Kali

29 Juni 2024, 06:50 WIB
Ilustrasi wanita misterius. /Pexels/Ron Lach/

Portal Pati - Menguak Misteri Dibalik Perempuan Bahu Laweyan, Ditinggal Mati Suami Berulang Kali

Masyarakat Jawa mungkin tidak asing dengan istilah Perempuan Bahu Laweyan.

Perempuan ini adalah perempuan yang ditinggal mati oleh pasangannya setelah menikah.

Baca Juga: Ciri-ciri Wanita Sengkolo Bahu Laweyan, Perempuan Pembawa Kematian

Dilansir beragam sumber, Perempuan Bahu Laweyan sudah menjadi mitos yang lumrah terdengar di kalangan orang-orang Jawa. Konon, perempuan ini akan mengalami nasib sial untuk kedepannya.

Salah satu Perempuan Bahu Laweyan yang cukup terkenal adalah Ibu Tinah. Sosok tersebut sudah tiga kali ditinggal mati oleh semua suaminya dalam kurun waktu 10 tahun.

Hal ini membuat warga terheran-heran akan nasibnya yang buruk. Padahal, dirinya diketahui merupakan sosok perempuan baik-baik oleh warga sekitar.

Baca Juga: Apakah Malam 1 Muharram Sama dengan Malam 1 Suro? Ketahui Penjelasan Lengkapnya

Ibu Tinah bukanlah satu-satunya sosok yang ditinggal oleh sang suami. Di Kotagede, Yogyakarta, ternyata banyak juga perempuan yang memiliki nasib sama dengan Ibu Tinah.

“Dalam masyarakat Jawa, orang yang berulang kali ditinggal mati pasangannya secara mendadak tanpa sempat menurunkan anak sering disebut bahu laweyan," ungkap Supriyadi, paranormal Kotagede.

Supriyadi sendiri tidak begitu memahami alasan mengenai fenomena ini. Dirinya menganggap ini sudah lumrah begitu saja terjadi.

Namun, dirinya menegaskan kalau Perempuan Bahu Laweyan hanyalah manusia biasa. Mereka hanyalah perempuan bernasib sial yang tidak mengetahui kalau dirinya sudah ditakdirkan seperti itu.

Budayawan H Karkono menjelaskan kalau fenomena Bahu Laweyan hanya terjadi oleh perempuan saja. Sementara lelaki tidak mengalami hal tersebut.

"Yang saya tahu, bahu laweyan hanya untuk perempuan. Suami wanita ini tidak selalu meninggal, tapi ada saja malapetaka atau kesialan menimpa hidupnya. Entah itu kecelakaan, sakit-sakitan, atau yang lainnya. Pokoknya, sial terus," tuturnya.

Konon, perempuan-perempuan ini tubuhnya menjadi persinggahan mahkluk halus. Supriyadi menjelaskan kalau mereka tidak akan berhenti tertimpa sial sebelum perempuan menikah yang ke-8 kalinya.

Ini dikarenakan mahkluk halus ini konon akan menghabisi tujuh nyawa dari tubuh sang perempuan. Namun, tidak mudah bagi Perempuan Bahu Laweyan melakukan 8 kali pernikahan.

 

Mereka sudah akan mengalami trauma di pernikahan mereka yang ke tiga. Perempuan akan menyadari ada sesuatu yang salah dengan hidupnya, dan pria tidak berani menikahinya.

"Tapi jarang, bahkan bisa dibilang tidak ada orang yang berani mencoba menikahinya. Biasanya kalau ada janda yang sudah tiga kali ditinggal mati pasangan hidupnya, orang lain pun tidak berani mencoba mengawininya lagi," kata Supriyadi.


Bersumber pada data naskah-naskah kuno, terdapat sejumlah ciri-ciri tipe wanita raseksa atau bahu laweyan.

Ciri-ciri tersebut adalah memiliki tanda dua lingkaran di punggung kiri dan kanan yang disebut sujen pala, serta dua lingkaran di pantat kiri dan kanan atau sujen bokong.

***

Editor: Abdul Rosyid

Tags

Terkini

Terpopuler