Orang yang melakukan sembahyang tanpa kerja, sesungguhnya termasuk golongan egois.
Dia hanya mementingkan diri sendiri, dengan harapan ingin masuk surga tetapi tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya, termasuk keberadaan tubuhnya.
Seorang manusia sempurna (insan kamil) adalah dia yang bisa bekerja dengan dilandasi semangat ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Yang lebih menarik, orang Jawa dalam beribadah tidak mengharapkan pahala,
karena semboyan hidup mereka adalah narima ing pandum.
Menerima pemberian-Nya, sekali lagi menerima bukan mengharapkan.
Ma-ga-ba-tha-nga
Merupakan singkatan dari "Sukma -Raga -Bathang" yang bermakna "Ruh -Tubuh -Bangkai”.
Maksudnya adalah kalimat ini merupakan akhir dari perjalanan manusia sebagai khalifah Tuhan di bumi.