Catat! Ini 5 Penyebab Sering Kentut atau Buang Angin yang Perlu Diwaspadai

- 28 Januari 2024, 06:05 WIB
Ilustrasi kentut dan perut kembung.
Ilustrasi kentut dan perut kembung. /Freepik/KamranAydinov

Portal Pati - Catat! Ini 5 Penyebab Sering Kentut atau Buang Angin yang Perlu Diwaspadai.

Pahami beberapa penyebab sering kentut beserta panduan untuk mengatasinya. Proses buang angin atau kentut merupakan proses alami manusia membuang gas dalam tubuh.

Proses Kentut atau Buang angin atau flatus merupakan jalannya pengeluaran gas yang terbentuk di dalam usus dan saluran pencernaan.

Baca Juga: Viral FB Pro, Ini 3 Cara Mudah Akses Fitur Monetisasi Facebook Profesional Lewat Ponsel

Gas tersebut terdiri dari udara yang tertelan saat makan atau minum, serta gas-gas seperti hidrogen, metana, dan gas lainnya yang dihasilkan dari proses pencernaan makanan oleh bakteri di usus besar.

Buang angin normalnya tidak berbau dan merupakan proses alami yang terjadi di dalam tubuh manusia. Namun, kentut yang terlalu sering atau berbau busuk dapat menjadi masalah yang mengganggu.

Baca Juga: Heboh Fitur Second Account, Begini Cara Mengaktifkan dan Menghilangkan Flipside di Instagram

Penyebab sering kentut

Gas dari proses buang angin terdiri dari berbagai komponen, termasuk nitrogen, oksigen, karbon dioksida, hidrogen, metana, dan gas-gas lainnya. Proses kentut terjadi karena sejumlah alasan, di antaranya:

  • Pencernaan makanan: Ketika kita makan atau minum, udara juga bisa tertelan. Udara ini kemudian mencapai saluran pencernaan, termasuk lambung dan usus. Sebagian udara ini kemudian dikeluarkan sebagai gas melalui kentut.
  • Proses pencernaan: Selama proses pencernaan makanan, bakteri yang ada di saluran pencernaan membantu mencerna makanan yang tidak dicerna sepenuhnya dalam usus halus. Proses ini menghasilkan gas sebagai produk sampingan.
  • Gas dari darah: Beberapa gas yang terkandung dalam darah, seperti karbon dioksida dan nitrogen, juga dapat larut dalam cairan pencernaan dan dilepaskan sebagai gas melalui kentut.
  • Reaksi kimia dalam usus: Beberapa makanan yang tidak dapat dicerna sepenuhnya atau diserap di usus halus dapat melewati usus besar dan diubah oleh bakteri dalam usus, menghasilkan gas.
  • Stres dan faktor emosional: Stres atau kecemasan dapat mempengaruhi aktivitas pencernaan dan pergerakan usus, yang dapat menghasilkan lebih banyak gas dan kentut.
  • Makanan tertentu: Konsumsi makanan tertentu, seperti kacang-kacangan, brokoli, bawang, kubis, dan makanan berkarbonasi, dapat meningkatkan produksi gas dan kentut.

Baca Juga: Hati-hati! Ini 10 Penyebab Mimisan yang Sering Terjadi, Pahami Gejala yang Berbahaya 

Halaman:

Editor: Rahayu Tri Agustina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x