Dengan kesaktian dan kekuatan yang dia miliki.
Akhirnya mudah bagi gandarwa untuk bisa melakukan hubungan intim dengan sang Putri.
Dan akhirnya Dewi citrasari pun megandung benih percampuran antara manusia dan Jin.
Akhirnya, janin yang dikandung Dewi citrasaripun lahir.
Yaitu seorang bayi perempuan dengan membawa tanda lahir khusus berupa tompel di bahu sebelah kiri.
Yang oleh masyarakat setempat disebut dengan istilah bahu laweyan.
Namun, adapula kepercayaan yang menyebutkan.
Bahwa wanita bahu laweyan sebenarnya adalah imbas akibat dari leluhur, atau bahkan orang tuanya sendiri yang sudah melakukan ritual sesat pemujaan setan.
Pada saat seorang wanita menyandang predikat bahu laweyan, maka dalam dirinya melekat juga sifat sifat iblis.
Jiwanya sudah tergantikan oleh setan yang haus akan darah dan akan terus mencari korban demi kelangsungan hidupnya.