Borong 17 Nominasi Piala Citra, Ini Sinopsis dan Review Film Budi Pekerti Tayang November 2023

- 15 November 2023, 08:18 WIB
Jadwal tayang film Budi Pekerti pada 10 November 2023 di Bioskop Lampung.
Jadwal tayang film Budi Pekerti pada 10 November 2023 di Bioskop Lampung. /Rekata Studio/Kaninga Pictures

Portal Pati - Borong 17 Nominasi Piala Citra, Ini Sinopsis dan Review Film Budi Pekerti Tayang November 2023.

Film Budi Pekerti bercerita tentang konflik cyber bully terhadap guru yang dimulai dari video viral. Jadi bintang di Piala Citra, ini ulasan lengkapnya.

Film Budi Pekerti yang tayang pada 2 November 2023 adalah film garapan Wregas Bhanuteja, sutradara yang juga merupakan tokoh di balik salah satu film fenomenal sinema Indonesia, Penyalin Cahaya.

Baca Juga: Apa itu Sepsis? Ketahui Ini Gejala Sepsis yang Harus Kamu Waspadai

Berbeda dengan Penyalin Cahaya yang punya nuansa misterius dan mencekam, keresahan di film Budi Pekerti dikemas dalam cerita yang bisa dibilang mengharukan.

Nama-nama populer yang membintangi film ini bukanlah faktor yang menjadikan Budi Pekerti film yang layak tonton.

Kekuatan ceritanya serta kelihaian penulis dan pemeran dalam menggambarkan emosi karakter jadi dua dari banyak kunci kesuksesan film ini.

Baca Juga: Ini Daftar Lagu Konser Coldplay Music Of The Spheres World Tour dan 10 Lagu Terbaiknya

Sinopsis & Review Film Budi Pekerti

 

Judul Film: Budi Pekerti (Inggris: Andragogy)

Genre: Drama

Durasi: 1 jam 51 menit

Rating Usia: R13+

Sutradara: Wregas Bhanuteja

Penulis: Wregas Bhanuteja

Pemeran:

  • Sha Ine Febriyanti sebagai Bu Prani
  • Angga Yunanda sebagai Muklas
  • Prilly Latuconsina sebagai Tita
  • Dwi Sasono sebagai Pak Didit
  • Omara Esteghlal sebagai Gora

Baca Juga: Wajib Tahu! Rekomendasi 10 Destinasi Wisata Alam Bogor yang Bisa Jadi Pilihan Saat Liburan Akhir Tahun 2023

Bu Prani adalah seorang guru BK yang suaminya mengalami gangguan mental bipolar setelah kegagalan bisnis di masa pandemi. Melawan badai ekonomi, semua anggota keluarga bu Prani turun tangan untuk mencari pundi-pundi.

Anak perempuan Bu Prani, Tita, kini membuka bisnis thrift shopping sementara anak laki-lakinya, Muklas, mencoba peruntungan sebagai influencer. Bu Prani sendiri mendapatkan kesempatan untuk memperbaiki ekonomi mereka ketika beliau dicalonkan untuk menjadi wakil kepala sekolah di tempatnya mengajar.

 

Tanpa diragukan, Bu Prani adalah calon kuat untuk mengisi kursi itu. Nahas, sebuah kesalah-pahaman yang memancing amarah Bu Prani direkam dan disebarluaskan sehingga pihak yayasan, orang tua murid, dan sekolah meragukan kepantasan Bu Prani untuk mengisi posisi ini.

Ada yang mendukung, ada pula yang mengutuk. Tidak ada yang menyangka, video sesingkat 20 detik bisa jadi akar masalah panjang yang mempengaruhi hidup Bu Prani sekeluarga.

Baca Juga: Rekomendasi 15 Rice Cooker Terbaik 2023, Fitur Lengkap, Hemat Listrik, Masak Nasi Jadi Lebih Cepat dan Efisien

Film Budi Pekerti Kemas Kritik dengan Apik

Menonton film Budi Pekerti bukan hanya jadi sebuah hiburan untuk melepas penat. Film ini menggambarkan isu tentang media sosial, hal yang sangat dekat dengan siapa pun di masa kini, dari berbagai sudut pandang.

Budi Pekerti menggambarkan semudah apa orang percaya dengan apa yang dilihat di layar kaca, semudah apa beberapa pihak menggiring opini, sehingga semenyeramkan apa efek yang ditimbulkan dari asumsi buta yang muncul dari penilaian satu arah di media sosial.

Film ini punya unsur kritik yang kuat, membuatnya film yang bisa membuat penontonnya berefleksi dan berpikir lebih baik sebelum bertindak.

Bu Prani yang sebenarnya tidak bersalah ini justru dalam posisi yang terpojokkan. Bahkan setelah hadir dengan klarifikasi untuk meluruskan perkara, suasana justru semakin keruh.

Salah satu kutipan dalam film ini yang terngiang-ngiang dan sayangnya disetujui banyak pihak adalah ketika Muklas berkata “Salah atau benar ini cuma perkara siapa yang paling banyak ngomong”.

Ya, di media sosial seringkali memang bukan yang benar yang menang, tapi yang banyak dukungan. Kasus Bu Prani pun demikian, sekalipun video viral Bu Prani hanya sebuah kesalahpahaman, warganet tidak peduli dan tetap mencaci maki.

Film ini dengan apik menggambarkan bagaimana tidak selamanya dunia adil pada orang dalam posisi yang lemah, bagaimana akan ada pihak yang memanfaatkan kelemahan ini dan menggiring opini, hingga bagaimana ada pihak yang terkesan menuntun untuk membantu padahal prioritasnya adalah keuntungannya sendiri.

Baca Juga: Intip! Ini 7 Rekomendasi HP Terbaik 2023, Sudah 5G Harga Mulai 1 Jutaan Beserta Spesifikasinya

Cast Budi Pekerti Pantas Dapat Apresiasi

 

Sepanjang film, kamu bisa merasakan bagaimana konflik ini mempengaruhi bukan hanya Bu Prani tapi juga keluarganya.

Setelah konflik video ini mencuat, setiap karakter keluarga inti Bu Prani dengan sukses menggambarkan rasa frustrasi, kebingungan, dan amarah yang bercampur aduk. Salah satu faktor yang membuat akting mereka lebih berkesan adalah bagaimana bahasa Jawa menjadi bahasa utama di film ini.

Di bioskop, kamu akan melihat subtitle karena memang percakapan sehari-hari hingga percakapan serius yang meluap-luap banyak disampaikan dalam bahasa Jawa.

Percakapan sepanjang film ini terdengar natural dan itu pantas diapresiasi mengingat tak semua pemeran memiliki latar belakang budaya Jawa.

Baca Juga: Ketahui! Ini Kode Remote TV Serbaguna Lengkap Mulai dari LG, Sharp, Polytron hingga TV China

Nominasi Film Budi Pekerti di Piala Citra

 

Film Budi Pekerti mencuri perhatian karena muncul di 17 dari 22 kategori nominasi Piala Citra. Apa saja nominasi yang diisi film Budi Pekerti? Berikut daftar selengkapnya:

Film Cerita Panjang Terbaik: Budi Pekerti
Sutradara Terbaik: Wregas Bhanuteja - Budi Pekerti
Pemeran Utama Perempuan Terbaik: Sha Ine Febriyanti - Budi Pekerti
Pemeran Utama Pria Terbaik: Angga Yunanda - Budi Pekerti
Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik: Prilly Latuconsina - Budi Pekerti
Pemeran Pendukung Pria Terbaik: Omara Esteghlal - Budi Pekerti
Pemeran Pendukung Pria Terbaik: Dwi Sasono - Budi Pekerti
Penulis Skenario Asli Terbaik: Wregas Bhanuteja - Budi Pekerti
Pengarah Sinematografi Terbaik: Gunnar Nimpuno - Budi Pekerti
Penata Musik Terbaik: Yennu Ariendra - Budi Pekerti
Pencipta Lagu Tema Terbaik: Gardika Gigih - "Dan Hujan", Budi Pekerti
Penata Suara Terbaik: Satrio Budiono, Sutrisno - Budi Pekerti
Penyunting Gambar Terbaik: Ahmad Yuniardi - Budi Pekerti
Penata Efek Visual Terbaik: Stefanus Binawan Utama - Budi Pekerti
Penata Busana Terbaik: Fadillah Putri Yunidar - Budi Pekerti
Penata Rias Terbaik: Astrid Sambudiono - Budi Pekerti
Pengarah Artistik Terbaik: Dita Gambiro - Budi Pekerti

Baca Juga: Shopee 11.11 Big Sale, Pesanan Ekspor Brand Lokal dan UMKM Meningkat Lebih dari 4 Kali Lipat

Itu dia ulasan tentang film Budi Pekerti yang wajib jadi watchlist-mu sekarang juga.

Editor: Uswatun Khasanah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x