Portal Pati - Kuda liar Australia ini bisa ditemukan di banyak daerah di seluruh negeri khususnya di wilayah pegunungan Alpen Australia.
Kebanyakan kuda liar Australia tersebut ditemukan di wilayah northern Teritory dengan populasi terbesar keduanya berada di kawasan liar wilayah firstland serambi.
Pada awalnya kuda tersebut merupakan kuda yang melarikan diri atau hilang milik para pemukim Eropa era kolonial.
Baca Juga: Cara Membuat Bakso Sapi yang Kenyal dan Enak, Ini Dia Langkah-Langkahnya
Saat ini kuda liar tersebut tinggal di beberapa taman nasional terutama Taman Nasional Alvin di Victoria, Taman Nasional bearing tops di New South Wales, dan Taman Nasional Winsland.
Kadang-kadang mereka dikumpulkan, ditangkap, dan digunakan kuda ternak yang bekerja di peternakan atau stasiun kereta.
Selain itu mereka juga digunakan untuk pertunjukkan kuda Rodeo dan kuda tunggangan.
Sejarah kuda liar Australia
Kuda pertama kali tiba di Australia pada tahun 1788.
Kuda-kuda tersebut diimpor untuk pekerjaan pertanian, utilitas rekreasi berkuda, dan balap kuda.
Pada tahun 1800-an hanya sekitar 200 kuda yang diperkirakan telah mencapai Australia sekitar tahun 1810.
Pacuan kuda menjadi populer di Australia mengakibatkan masuknya impor kuda ras dari Inggris.
Perjalanan panjang melalui laut dari Inggris, Eropa, dan Asia membuat kuda banyak yang mati selama di perjalanan.
Secara otomatis hanya kuda-kuda terkuat saja yang selamat dari perjalanan dan berhasil masuk australia.
Hal tersebut membuat kuda ternak di Australia sehat dan kuat sehingga kemampuan mereka untuk berkembang dan bertahan hidup di alam liar hingga saat ini.
Pada awal abad ke-19 ketika para pemukim pertama kali melintasi blue mountain dan berekspansi untuk membuka wilayah pedalaman, kuda sangat dibutuhkan untuk bepergian.
Selain itu sudah menjadi alat yang dikendarai saat industri penggembalaan ternak domba dan sapi mulai tumbuh pada tahun 1840 dan banyak kuda melarikan diri dari wilayah pemukiman.
Tetapi diyakini bahwa sebagian besar kuda Australia menjadi liar karena mereka sengaja dilepaskan ke alam liar dan dibiarkan hidup mandiri.
Hal ini terjadi akibat para penggembala mengalami kondisi kering yang membuat pertanian di Australia menjadi sangat sulit.
Para penggembala kemudian pergi meninggalkan pemukiman mereka dan termasuk juga meninggalkan kuda yang mereka miliki.
Detelah perang dunia 1, permintaan kuda oleh pasukan pertahanan mulai menurun karena telah digantikan oleh mesin.
Hal tersebut menyebabkan melonjaknya jumlah kuda liar yang dilepaskan.
Sepanjang Abad ke-20 penggantian kuda dengan mesin juga terjadi di dunia pertanian sehingga semakin menyebabkan penurunan permintaan kuda.
Hal tersebut turut berkontribusi terhadap peningkatan populasi kuda liar yang dilepaskan.
Kontroversi kuda liar Australia
Kuda liar Australia banyak mengundang kontroversi karena pemerintah dan para pemerhati lingkungan menganggap mereka sebagai hama yang mengancam kelestarian ekosistem asli.
Tetapi tidak sedikit pula masyarakat yang menganggap kuda liar sebagai bagian dari warisan sejarah Australia.
Banyak warga masyarakat yang menolak pemusnahan dan pemulangan kuda liar secara tidak manusiawi.
Diketahui kuda liar tidak memiliki pemangsa alami meskipun ada kemungkinan bahwa dingo atau anjing liar kadang-kadang memangsa anak kuda.
Namun, rata-rata hanya 20% populasi kuda liar yang mati secara alami setiap tahun terutama karena masalah kekeringan, tanaman beracun, dan parasit.
Beberapa kuda liar bahkan mampu hidup mencapai usia 20 tahun.
Saat ini Australia memiliki setidaknya 400.000 kuda yang berkeliaran secara liar di benua itu.
Kuda liar umumnya dianggap sebagai hama moderat jika dibiarkan tanpa kontrol, kuda liar akan merusak vegetasi dan menyebabkan kerusakan lingkungan.
Dampak lingkungan akibat kuda liar termasuk hilangnya tanah, pemadatan tanah, dan erosi.
Menginjak-nginjak vegetasi, pengurangan luas tanaman, peningkatan kematian pohon dengan mengunyah kulit kayu, kerusakan habitat Rawa dan lubang air merupakan rentetan kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh banyaknya populasi kuda liar.
Selain itu, penyebaran gulma invasif dan beberapa efek merugikan pada populasi spesies asli.
Jumlah kuda liar di Australia mengalami peningkatan populasi rata-rata tertinggi mencapai angka 20 hingga 25% tiap tahun.
Jumlah populasi kuda liar yang terus meningkat mengancam ekosistem asli sehingga pemerintah Australia mengambil langkah tegas agar ekosistem tidak rusak.
Pemerintah Australia bertindak tegas dengan mengirim para penembak jitu menangkap mengejar dan menembaki udah liar dari helikopter dan memburunya untuk dimusnahkan.
Namun karena juga memiliki nilai budaya dan potensi ekonomi pengelolaan kuda liar menjadi persoalan yang rumit.
Masyarakat yang menolak pemusnahan mendukung langkah-langkah kontrol populasi secara manusiawi misalnya dengan kontrol vertilitas atau kuda dibuat mandul.
Baca Juga: 9 Makanan Ampuh Atasi Kolestorel Jahat, Solusi Aman Konsumsi Daging Qurban Idul Adha dengan Puas
Namun, cara ini terkendala karena efektivitas dan biaya yang mahal.
Kuda liar yang ditangkap dapat dilatih sebagai induk dan kuda pelana.
Para pecinta binatang juga mendorong pengelolaan kuda liar sebagai potensi daya tarik wisata kuda liar.
Terkadang, kuda liar dijual ke Pasar Daging kuda Eropa setelah ditangkap dan menyumbang jutaan dolar bagi perekonomian Australia.
Sekitar 30% kuda untuk ekspor daging berasal dari populasi liar kulit dan rambut-rambut kuda juga digunakan dan dijual.
Selain itu kuda liar dapat digunakan di camp pelatihan oleh organisasi untuk mempromosikan Interaksi yang positif antara pemuda bermasalah dengan lingkungan alam.***