Portal Pati - Berikut ini akan disajikan beberapa faktor yang bisa menurunkan Harga Hinyak Dunia menurut mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia.
Simak selengkapnya tentang beberapa faktor yang bisa menurunkan Harga Hinyak Dunia menurut mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia.
Telah dikutip dari akun Instagram @arcandra.tahar pada 19 Juni 2022, berikut beberapa faktor yang bisa menurunkan Harga Hinyak Dunia menurut mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia.
Pada 18 Juni 2022, mantan menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia yaitu Arcandra Tahar mengunggah sebuah foto.
Foto tersebut berisi tentang beberapa faktor yang bisa menurunkan Harga Minyak Dunia.
Ditulis dalam caption dalam foto tersebut dengan asumsi krisis Rusia - Ukraina tetap berlangsung.
Ada 5 Faktor yang dapat menurunkan Harga Minyak Dunia.
Arcandra Tahar sendiri menjabat di Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo sejak 14 Oktober 2016.
Dan berakhir pada 20 Oktober 2019.
Para netizen antusias dan banyak yang bertanya perihal unggahan beliau.
Penasaran dengan 5 faktor yang bisa menurunkan Harga Hinyak Dunia menurut mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia?
Berikut adalah 5 faktor beberapa faktor yang bisa menurunkan Harga Hinyak Dunia menurut Arcandra Tahar, antara lain:
1. Pertama, negosiasi masalah nuklir Iran mencapai titik temu, sehingga sanksi yang diberlakukan selama ini bisa dicabut.
Baca Juga: Ternyata Daun Pepaya Dapat Menjadi Obat 3 Penyakit yang Sangat Berbahaya
Dengan dicabutnya sanksi ini, suplai minyak dunia bisa bertambah paling tidak sebesar 2.5 juta bpd atau sekitar 2.5% kebutuhan dunia.
Artinya, suplai minyak dari Rusia yang diperuntukkan bagi ekspor sebesar 4 juta bpd bisa diatasi sebagian besar dari Iran.
Sisanya bisa didapat dari peningkatan produksi dari lapangan minyak di Arab Saudi, Kuwait dan UAE.
2. Kedua, sanksi ekonomi yang selama ini diberlakukan terhadap Venezuela bisa dicabut sebagian, terutama yang menyangkut kegiatan eksplorasi dan produksi migas.
Seperti yang kita tahu, Venezuela punya cadangan minyak terbesar di dunia melebihi Arab Saudi.
Memang tidah mudah untuk mengaktifkan kembali lapangan-lapangan minyak yang sudah lama ditinggalkan.
Selain memerlukan waktu panjang juga membutuhkan dana yang tidak sedikit, Paling tidak pencabutan sanksi ini memberikan sinyal kepada market bahwa akan ada potensi suplai yang bisa menggantikan minyak Rusia.
3. Ketiga, melambatnya pertumbuhan ekonomi dunia akibat naiknya berbagai macam harga komoditas yang menyumbang pada inflasi tinggi.
Negara-negara maju seperti Eropa dan Amerika Serikat mengalami inflasi yang diluar dugaan mereka.
Dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi ini kebutuhan terhadap migas akan turun sehingga dapat mendorong harga minyak juga bisa turun.
4. Keempat, perusahaan-perusahaan minyak dunia mempercepat penggunaan teknologi dekarbonisasi.
Sehingga lapangan-lapangan yang masih bisa ditingkatkan produksinya mampu mensuplai minyak dengan teknologi yang ramah lingkungan.
5. Mempercepat produksi biofuel dengan feedstock (bahan baku) yang tidak bersaing dengan bahan makanan.
Alternatif akan adanya biofuel yang bisa mensubtitusi fossil fuel diharapkan bisa menstabilkan Harga Minyak Dunia.
Demikian informasi tentang beberapa faktor yang bisa menurunkan Harga Hinyak Dunia menurut Arcandra Tahar yang seorang, mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia.***