Karena istilah otaku biasanya terkait dengan budaya pop Jepang seperti anime dan manga, maka tentu saja jika istilah ini berasal dari Jepang.
Dilansir dari JW Web Magazine, istilah otaku sebenarnya sudah ada sekitar lima puluh tahun yang lalu.
Otaku pun semula memiliki stereotipe negatif, di mana mereka biasanya dianggap sebagai orang-orang yang culun.
Mereka sangat akrab atau tergila-gila dengan sesuatu yang berhubungan dengan komputer, video game, perangkat listrik lainnya, rel, dll. Mereka juga diidentikkan dengan pakaian khas mereka: berkacamata, sepatu norak, kemeja kotak-kotak, ransel dan pernak-pernik idol.
Namun stereotipe itu perlahan bergeser, apalagi setelah budaya pop Jepang seperti anime, manga, video games, dan idol group, mulai tersebar luas di seluruh dunia. Artinya, orang mengatakan Otaku hanya karena mereka sedikit lebih kecanduan budaya itu daripada orang lain.
Dengan meluasnya budaya pop Jepang hingga ke seluruh dunia, citra dan makna otaku pun kini juga bergeser. Citra otaku yang tadinya culun kini telah berubah.
Bahkan otaku yang tadinya merujuk pada orang yang menekuni hobi apa saja secara obsesif, istilah otaku kini hanya terbatas pada hal-hal yang terkait dengan anime, manga, dan video games.
Wibu
Daripada otaku, penggemar anime dan manga di Indonesia lebih sering dipanggil dengan sebutan wibu.
Istilah otaku dan wibu sendiri berasal dari kebudayaan yang berbeda. Jika istilah otaku berasal dari Jepang, maka wibu sendiri merupakan istilah yang berasal dari luar Jepang.