Mengenal Penyakit Ain dan Tips Agar Terhindar dari Penyakit Ain

23 Mei 2024, 06:31 WIB
Ilustrasi bayi menangis. Kenali gejala penyakit ain pada bayi dan anak anda. /Pixabay/Ben_Kerckx

Portal Pati - Mengenal Penyakit Ain dan Tips Agar Terhindar dari Penyakit Ain.

Kalimat masyaallah tabrakallah sendiri menjadi salah satu benteng agar tidak terkena penyakit ain dari sesuatu atau orang yang melihatnya.

Seseorang yang dipuji atas kecantikan, kesuksesan, atau lainnya dapat terkena penyakit ain.

Baca Juga: Apa Itu Starlink? Ketahui Internet Satelit Elon Musk yang Hadir di Indonesia

Penyakit ain juga dapat dimaknai sebagai istilah yang digunakan sebagai gambaran sebuah kemalangan yag disebarkan oleh satu orang ke orang lain yang disebabkan oleh perasaan iri hati dan cemburu.

Penyakit ini memiliki keunikan, yakni melalui pandangan mata yang kagus pada sesuatu sekaligus diikuti perasaan negatif.

Oleh sebab itu, untuk menghindarinya, Sobat dapat mengucapkan masyaallah tabarakallah. Adapun, penyebab penyakit ain adalah adanya rasa iri dari diri orang lain.

Baca Juga: Kabar Baik! Gaji ke-13 Cair Juni 2024, Ini Kategori ASN yang Tidak Mendapatkannya

Berikut hadis yang menyebutkan tentang penyakit ain.

أن النبي صلى الله عليه وسلم قال لعامر بن ربيعة رضي الله عنه : هلاّ إذا رأيت ما يُعجِبك بَرَّكْتَ ؟ رواه الإمام أحمد. وفي رواية للنسائي في الكبرى : ألا بَرَّكْتَ ؟ إن العين حق.

Arinya: “Sesungguhnya Nabi Muhammad Saw berkata pada Amir bin Rubai’ah r.a: ‘Mengapa saat melihat apa yang membuatmu takjub kamu tidak mengucapkan Tabarakallah?’” (HR. Ahmad. Dalam riwayat An-Nasai)

Terdapat beberapa ciri yang dapat dikenali ketika mengalami peyakit ini.

Ciri-ciri ini diungkapkan oleh Syaikh Abdul Azi As-Sadhan Hafidzahullahu Ta’ala sebagai berikut.

  • Sering bersendawa.
  • Menguap atau terengah-engah.
  • Menyendiri atau suka mengasingkan diri.
  • Diam atau malas bergerak. Senang/terlalu banyak tidur.
  • Adanya masalah kesehatan tertentu tanpa ada sebab–sebab medis yang diketahui.
  • Panas atau dingin di anggota badan.
  • Detak jantung yang cepat dan tidak beraturan.
  • Rasa sakit yang berpindah dari bawah punggung dan bahu.
  • Bersedih dan merasa sempit/sesak di dada.
  • Berkeringat di malam hari.
  • Perilaku/emosi berlebihan.
  • Kebencian yang tidak wajar.
  • Sakit kepala yang berpindah–pindah.
  • Wajah pucat.
  • Sering buang air kecil.
  • Nafsu makan lemah.
  • Mati rasa.

Dalam pandangan M. Siafuddin Hakim dan Siti Aisyah dalam Thibbun Nabawi, penyakit ain terjadi karena adanya pandangan mata yang dengki atau hasad kepada orang lain.

Seseorang yang memiliki hasad kepada orang lain akan melihat orang itu dengan pandangan penuh kebencian.

Hal tersebut dapat menimbulkan berbagai gangguan ain yang dapat mengganggu kesehatan sampai mengancam nyawa seseorang. Penyakit ain tidak hanya bisa terjadi pada manusia, tetapi juga pada benda mati.

 

Benda mati dapat mengalami kerusakan atau kehancuran secara tiba-tiba. Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa Nabi Muhammad berdoa, “Ya Allah aku meminta ampun dan keselamatan pada agamaku, duniaku, keluargaku, dan hartaku.” (HR.Abu Daud)

Sebagian ulama beranggapan bahwa harta dapat terkena penyakit ain dan diperbolehkan untuk diruqyah. Ibnu Katsir mengatakan sebagai berikut.

“Sebagian salaf mengatakan: orang yang terkagum-kagum pada keadaannya atau hartanya atau anaknya pada anaknya, kita menemukan maasyaallaah, laa quwwata illaa billaah. Ini diambil dari ayat yang mulia ini” (Tafsir Ibnu Katsir).

Tips Agar Terhindar dari Penyakit Ain

Perlu diketahui bahwa penyakit ain dapat terjadi pada siapa saja, dari usia belia sampai dewasa.

Berikut sebagai upaya untuk menghindari penyakit ain dapat melafalkan doa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai berikut.

U’iidzuka bikalimaatillaahit-taammah, min kulli syaithoonin wa haammah, wa min kulli ‘ainin laammah.”

Artinya: “Aku memohon perlindunganmu dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari segala gangguan setan, binatang penganggu, dan dari pandangan mata yang buruk.”

Sementara itu, disebutkan beberapa cara agar terhindar dari penyakit ain sebagai berikut.

1. Bertawakal Kepada Allah SWT

Salah satu cara untuk mengobati penyakit ain adalah dengan bertawakal pada Allah. Penyakit ini dapat diatasi dengan menuntun orang yang terpukau atas sesuatu untuk mengucapkan doa atas sesuatu yang baru tersebut.

2. Rukiyah

Penyakit ain juga dapat disembuhkan dengan rukiyah yang sesuai dengan syariat agama Islam. Rukiyah sendiri dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dimaknai sebagai pengobatan hati dengan membaca zikir atau doa seperti yang dilakukan Nabi Muhammad SAW, berfungsi untuk mengusir pengaruh jahat dari hati.

3. Mandi

Jika seseorang memberikan ain dan terbukti disebabkan oleh pandangan orang tersebut. Maka, seseorang peruqyah akan meminta orang tersebut mandi dan air bekas mandinya akan diguyurkan ke belakang tubuh yang terkena penyakit ini. Syaratnya, air yang digunakan harus berasal dari dalam bejana.

4. Menyatakan Pujian kepada Allah yang Dibarengi dengan Membaca Surat-Surat Pendek

Penyakit ain dapat ditanggulangi dengan pujian-pujian dengan mengungkapkan kalimat masyaallah tabarakallah. Lalu, diikuti dengan bacaan-bacaan yang dibaca tiga kali setelah subuh dan setelah maghrib.

5. Wudhu

Salah satu pengobatan ain yang dianjurkan oleh Rasulullah, yakni berwudhu. Seseorang yang menimpakan akan diminta untuk berwudhu. Kemudian, udara bekas wudhu akan diguyurkan ke belakang badan orang yang terkena penyakit ini.

***

Editor: Abdul Rosyid

Tags

Terkini

Terpopuler