Siapa yang Bangkit Pertama Kali di hari Kiamat? Ini Manusia yang Pertama Kali Dibangkitkan saat Hari Akhir

29 Juni 2024, 06:32 WIB
Ilustrasi alam kubur. /

Portal Pati - Siapa yang Bangkit Pertama Kali di hari Kiamat? Ini Manusia yang Pertama Kali Dibangkitkan saat Hari Akhir.

Saat hari akhir datang, seluruh umat manusia akan dibangkitkan kembali dari kuburnya.

Dalam berbagai keterangan hadits, ada manusia yang pertama kali dibangkitkan pada hari kiamat.

Lantas, siapakah manusia yang pertama kali dibangkitkan pada hari akhir? Simak pembahasannya dalam artikel ini.

Baca Juga: Ide Olahan Timun Suri, Bisa Jadi Es dan Agar-agar: Inovasi Kuliner Indonesia

Manusia yang Pertama Kali Dibangkitkan saat Hari Akhir

Dalam sejumlah keterangan hadits, dijelaskan bahwa Rasulullah SAW adalah orang yang pertama kali dibangkitkan saat hari akhir.

Disebutkan dari hadits yang diceritakan oleh Abdullah bin Salam RA, Rasulullah SAW merupakan orang pertama yang kuburannya terbelah saat hari kebangkitan. Berikut bunyi hadits tersebut,

"Aku adalah pemimpin anak Adam dan orang yang pertama kali tanahnya terbelah. Aku juga orang yang pertama memberi syafaat dan yang diberi syafaat; di tanganku ada panji pujian; dan dibawahku ada Adam dan orang-orang di bawahnya." (HR Muttafaq'alaihi)

 

 

Mengutip buku Dahsyatnya Hari Kiamat oleh Ibnu Katsir, dari Abu Sa'id al Hudri RA pernah mengutip sabda Rasulullah SAW mengenai hal serupa. Nabi Muhammad SAW bersabda,

"Aku merupakan pemuka keturunan Adam AS pada hari kiamat dan panji pujian berada di tanganku. Meskipun begitu, aku tidak sombong. Pada hari itu semua nabi, mulai dari Adam dan selainnya, berada di bawah panjiku. Aku adalah orang yang pertama kali membelah bumi. Meskipun begitu, aku tidak sombong." (HR Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Hibban)

Manusia Pertama yang Dihisab saat Hari Akhir

Rasulullah SAW adalah orang yang pertama kali dibangkitkan saat hari akhir. Namun, siapakah manusia pertama yang dihisab pada hari kiamat?

Sedikit informasi, peristiwa hisab atau pertanggungjawaban dari setiap amal perbuatan manusia semasa hidup di dunia telah dijelaskan dalam Al-Quran surat Az-Zalzalah ayat 6-8. Allah SWT berfirman,

يَوْمَىِٕذٍ يَّصْدُرُ النَّاسُ اَشْتَاتًا ەۙ لِّيُرَوْا اَعْمَالَهُمْۗ ٦ فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗۚ ٧ وَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَّرَهٗ ࣖ ٨

Artinya: Pada hari itu manusia keluar (dari kuburnya) dalam keadaan terpencar untuk diperlihatkan kepada mereka (balasan) semua perbuatan mereka. Siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah, dia akan melihat (balasan)-nya. Siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah, dia akan melihat (balasan)-nya." (QS Az-Zalzalah: 6-8)

Sementara dalam surat At-Taghabun, Allah SWT berfirman,

يَوْمَ يَجْمَعُكُمْ لِيَوْمِ الْجَمْعِ ۖ ذَٰلِكَ يَوْمُ التَّغَابُنِ

Artinya: "(Ingatlah) hari (di mana) Allah mengumpulkan kamu pada hari pengumpulan, itulah hari ditampakkan kesalahan-kesalahan." (QS. At-Taghabun: 9)

Menukil kitab Al-Wasathiyyah fil Qur'anil Kariim karya Ali Muhammad Ash-Shallabi yang diterjemahkan oleh Samson Rahman, umat Nabi Muhammad SAW adalah umat yang paling awal dikumpulkan dan dihisab pada hari kiamat. Hal itu berdasarkan dari sabda Rasulullah SAW,

"Kami adalah umat terakhir dan umat yang pertama kali dihisab. Dikatakan (kepada kami), 'Di mana umat yang ummi dan Nabi mereka? Kami adalah umat terakhir dan paling awal (didahulukan di akhirat dalam hisab)'." (HR Bukhari dalam Kitab Al-Jum'ah, Bab Fardhu Jum'ah)

Sementara itu, dalam hadits shahih lainnya disebutkan,

"Kami kaum terakhir dan terdepan pada pada hari kiamat walaupun mereka Allah karunia Kitab sebelum kami. Inilah hari yang diwajibkan atas mereka lalu mereka berselisih tentangnya. Lalu Allah menunjuki kami. Sehingga manusia menjadi pengikut kami, Yahudi besok dan lusa orang-orang Kristen." (HR Bukhari)

Ibnu Majah juga meriwayatkan hadits serupa dengan redaksi,

"Kita adalah umat terakhir dan umat yang pertama dihisab." Hadits tersebut dinilai shahih oleh Al-Albani dalam as-Silsilah ash-Shahihah.

Dalam kitab Bustanul Wa'izhin yang diterjemahkan oleh Imam Firdaus, Ibnul Jauzi mengatakan orang pertama dari umat Rasulullah SAW yang dipanggil untuk dihisab adalah seorang laki-laki Quraisy dari bani Makhzum yang bernama Abdullah ibn Abdul Asad. Ia memiliki saudara bernama al-Aswad ibn Abdul Asad.

Allah SWT menurunkan ayat tentang kedua orang tersebut dalam surat Al-Haqqah ayat 19-24. Allah SWT berfirman,

فَاَمَّا مَنْ اُوْتِيَ كِتٰبَهٗ بِيَمِيْنِهٖ فَيَقُوْلُ هَاۤؤُمُ اقْرَءُوْا كِتٰبِيَهْۚ ١٩ اِنِّيْ ظَنَنْتُ اَنِّيْ مُلٰقٍ حِسَابِيَهْۚ ٢٠ فَهُوَ فِيْ عِيْشَةٍ رَّاضِيَةٍۚ ٢١ فِيْ جَنَّةٍ عَالِيَةٍۙ ٢٢ قُطُوْفُهَا دَانِيَةٌ ٢٣ كُلُوْا وَاشْرَبُوْا هَنِيْۤـًٔا ۢبِمَآ اَسْلَفْتُمْ فِى الْاَيَّامِ الْخَالِيَةِ ٢٤

Artinya: "Adapun orang yang diberi catatan amalnya di tangan kanannya, dia berkata (kepada orang-orang di sekelilingnya), 'Ambillah (dan) bacalah kitabku (ini)! Sesungguhnya (saat di dunia) aku yakin bahwa (suatu saat) aku akan menerima perhitungan diriku'. Maka, ia berada dalam kehidupan yang menyenangkan dalam surga yang tinggi yang buah-buahannya dekat. (Dikatakan kepada mereka,) 'Makan dan minumlah dengan nikmat sebagai balasan amal yang kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu'." (QS Al Haqqah: 19-24)

Ibnul Jauzi mengatakan, ayat tersebut bercerita tentang Abdullah ibn Abdul Asad. Sementara dalam surat Al-Haqqah ayat 25, Allah SWT berfirman,

وَاَمَّا مَنْ اُوْتِيَ كِتٰبَهٗ بِشِمَالِهٖ ەۙ فَيَقُوْلُ يٰلَيْتَنِيْ لَمْ اُوْتَ كِتٰبِيَهْۚ ٢٥

Artinya: "Adapun orang yang diberi catatan amalnya di tangan kirinya berkata, 'Seandainya saja aku tidak diberi catatan amalku'." (QS Al Haqqah: 25)

Ayat di atas bercerita tentang al-Aswad ibn Abdul Asad, yakni saudara dari Abdullah ibn Abdul Asad.

Dalam kitab tersebut, dijelaskan bahwa Abdullah merupakan seorang mukmin. Ia akan masuk melalui balik tirai dan dihadapkan di depan Allah SWT. Ibnul Jauzi mengatakan, Abdullah begitu ketakutan saat dihadapkan kepada Allah SWT.

"Seluruh tulang sendinya bergemeretak, jiwanya melayang disebabkan takut yang amat sangat kepada Allah SWT. Ketika ia berada dalam ketakutan yang sangat seperti itu, tiba-tiba datanglah seorang malaikat dari sisi Allah dan di tangannya terhadap catatan putih yang dicap dengan tanda keabadian," terang Ibnul Jauzi.

Demikian pembahasan mengenai manusia yang pertama kali dibangkitkan saat hari akhir. Wallahu a'lam bishawab.

 

***

Editor: Rahayu Tri Agustina

Terkini

Terpopuler