Apa Beda Puasa 10 Muharram Umat Muslim dan Kaum Ini? Buya Yahya Beri Penjelasan

30 Juni 2024, 22:21 WIB
Puasa idul adha /

PORTAL PATI - Saat memasuki bulan Muharram, ada amalan sunnah yang dianjurkan pada 10 Muharram.

Adapun amalan tersebut adalah puasa sunnah Asyura. Dimana umat muslim dapat mengerjakan puasa Sunnah Asyura di tanggal 10 Muharram mendatang.

Selain umat Muslim, kaum Yahudi juga mengerjakan puasa pada 10 Muharram ini. Lantaran sebagai bentuk rasa syukur atas kemenangan Nabi Musa dan Bani Israil dari raja dzolim, Fir'aun.

Baca Juga: Teks Sambutan Ketua Panitia Tahun Baru Islam 1 Muharram 1446 H di Masjid hingga Kelurahan

Lalu, apa yang membedakan puasa 10 Muharram umat Muslim dengan Yahudi?.

Berikut akan dijelaskan oleh Buya Yahya, dilansir dari video kanal YouTube Al-Bahjah TV.

Sebelumnya, Buya Yahya menjelaskan bahwa ketika sahabat Nabi diperintahkan untuk puasa pada 10 Muharram.

Baca Juga: Contoh Teks Sambutan Menarik Ketua Takmir Masjid atau DKM, dalam Peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1446 H

Dimana ada rasa kejanggalan dalam hati para sahabat. Akan tetapi, bukan berarti ingkar.

Sahabat pun bertanya kepada Nabi, "Ya Rasulullah, hari 10 Muharram adalah hari yang diagungkan oleh orang Yahudi. Sementara engkau melarang kami menyerupai kaum lain."

Rasulullah SAW mengatakan ,"Kalau seandainya aku hidup sampai tahun yang akan datang, aku akan berpuasa tanggal 9 (Muharram)."

Baca Juga: 30 Ucapan Selamat 1 Muharram 1446 H Tahun Baru Islam Terbaru, Cocok Dijadikan Caption Penuh dengan Inspiratif

Buya Yahya berpesan, "Berniatlah untuk puasa Muharram, yaitu tanggal 10 Muharram khususnya. (Pada bulan) Muharram semuanya anda boleh berpuasa."

"Tapi jangan lupa hari yang paling agung di bulan Muharram ialah tanggal 10 Muharram yang disebut Asyura," urainya.

Lantas, apa yang membedakan puasa 10 Muharram umat muslim dengan kaum yahudi?.

"Kemudian agar mendapatkan kesunnahan diatas kesunnahan, kasi muqaddimah di tanggal 9," lanjutnya.

"Jadi agar berbeda dengan orang Yahudi, berpuasa di tanggal 10, dikasi tambah satu yaitu tanggal 9," terangnya.

Lantas jika tidak dapat mengerjakan puasa di tanggal 9 Muharram, maka bagaimana?.

"Kemudian jika di tanggal 9 tidak bisa berpuasa. (Maka) anda berpuasa di tanggal 10 dengan ditambah tanggal 11," sambungnya.

"Kalau tanggal 11 anda tidak biasa puasa dan sudah terlanjur di tanggal 10. Puasalah di satu hari bulan Muharram agar berbeda dengan orang Yahudi," urainya.

"Kalau ternyata sudah terlanjur puasa tanggal 10. Tidak masalah, karena itu adalah sunnah yang sangat dikukuhkan," jelas Buya Yahya.***

Editor: Rahayu Tri Agustina

Terkini

Terpopuler