Network
Portal Pati - Nisfu Sya'ban adalah malam pertengahan bulan Sya'ban dalam kalender Hijriyah. Pada malam tersebut, umat Muslim di seluruh dunia merayakan malam yang dianggap sebagai malam penuh berkah dan ampunan.
Nisfu Sya'ban juga dikenal sebagai Lailatul Bara'ah atau malam pembebasan, karena pada malam tersebut dianggap Allah SWT membebaskan orang-orang yang berada dalam siksa kubur dan memberi ampunan kepada mereka yang meminta.
Banyak umat Muslim yang merayakan malam Nisfu Sya'ban dengan melakukan ibadah dan amalan-amalan tertentu seperti sholat sunah, membaca Al-Qur'an, berdoa, dan berdzikir.
Ada juga tradisi di beberapa tempat di dunia, seperti Indonesia, Malaysia, dan India, di mana orang-orang membuat makanan khusus dan mengundang tetangga serta keluarga untuk berdoa bersama dan berbagi makanan.
Lalu Bagaimana Tata Cara dan Urutan Amalan Ibadah di Malam Nisfu Sya'ban?
Amalan Malam 15 Sya'ban dan Doanya
Tata urutan dan cara amalan dan doa Malam Nisfu Syaban 1444 H 2023 terlengkap arab, latin, terjemahan: cek selengkapnya
Malam Nisfu Syaban tahun ini jatuh pada hari Selasa (malam Rabu), 7 Maret 2023.
Salah satu amalan yang lazim dilakukan di Malam Nisfu Syaban membaca surat Yasin tiga kali, setelah sholat Maghrib.
Setelah membaca surat Yasin dianjurkan memanjatkan doa Malam Nisfu Syaban.
Anjuran memperbanyak membaca Alquran dan memperbanyak doa disampaikan dalam hadits Rasulullah SAW.
Malam Nisfu Syaban adalah salah satu dari lima malam yang doa nya tidak akan ditolak.
Baca Juga: Jarang Diketahui! 3 Peristiwa Penting Terjadi pada Malam Nisfu Syaban, Nomor 2 Paling Ditunggu
Rasulullah SAW menyatakan dalam sebuah hadits diriwayatkan oleh Ad-Dailami, Imam ‘Asakir, dan Al-Baihaqy
خَمْسُ لَيَالٍ لَا تُرَدُّ فِيْهِنَّ الدَّعْوَةُ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ رَجَبَ وَلَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ وَلَيْلَةُ الجُمْعَةِ وَلَيْلَتَيِ العِيْدَيْنِ
Artinya, “Ada 5 malam di mana doa tidak tertolak pada malam-malam tersebut, yaitu malam pertama bulan Rajab, Malam Nisfu Sya‘ban, malam Jumat, malam Idul Fitri, dan malam Idul Adha.”
Dalam hadits lain juga disebutkan bahwa, siapa saja yang menghidupkan Malam Nisfu Syaban makan hatinya tidak akan mati.
مَنْ أَحْيىَ لَيْلَةَ العِيْدَيْنِ وَلَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ لَمْ يَمُتْ قَلْبُهُ يَوْمَ تَمُوْتُ القُلُوْبُ.
Artinya, “Siapa saja yang menghidupkan dua malam hari raya dan Malam Nisfu Syaban, niscaya tidaklah akan mati hatinya pada hari di mana pada hari itu semua hati menjadi mati.”
Salah satu amalan yang biasa dilakukan, khususnya dalam tradisi masyarakat Nahdlatul Ulama (NU), membaca surat Yasin 3 kali.
Adapun Tata cara baca surat Yasin usai sholat maghrib pada Malam Nisfu Syaban
Dikutip dari akun instagram al_tsaqafah berikut Tata cara doa Malam Nisfu Syaban.
Setelah melaksanakan sholat maghrib, baik sendiri maupun berjamaah, kemudian membaca surat Yasin 3 kali dengan diiringi doa Nisfu Syaban.
Baca Juga: Nisfu Syaban 2023M 1444H: Apa itu Nisfu Syaban, Kapan Nisfu Syaban, Apa Doa Malam Nisfu Syaban Rasulullah SAW
Adapun niat sebelum baca surat Yasin dan doa Nisfu Syaban
Yasin Pertama, berdoa dengan niat meminta panjang umur untuk taat kepada Allah, penuh berkah dan bermanfaat.
Yasin Kedua, berdoa dengan niat memohon rezeki yang banyak dan berkah.
Yasin Ketiga, berdoa dengan niat memohon keteguhan iman, Islam, khusnul khotimah serta dijauhkan dari bala' atau musibah.
Adapun doa Nisfu Syaban yang dibaca setelah membaca surat Yasin adalah sebagai berikut:
اللَهُمَّ يَا ذَا المَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ. اللَهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِي عِنْدَكَ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَيَّ فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللَّهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَاقْتِتَارَ رِزْقِي، وَاكْتُبْنِي عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الحَقُّ فِي كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ "يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ" وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ
Allâhumma yâ dzal manni wa lâ yumannu ‘alaik, yâ dzal jalâli wal ikrâm, yâ dzat thawli wal in‘âm, lâ ilâha illâ anta zhahral lâjîn wa jâral mustajîrîn wa ma’manal khâ’ifîn. Allâhumma in kunta katabtanî ‘indaka fî ummil kitâbi syaqiyyan aw mahrûman aw muqtarran ‘alayya fir rizqi, famhullâhumma fî ummil kitâbi syaqâwatî wa hirmânî waqtitâra rizqî, waktubnî ‘indaka sa‘îdan marzûqan muwaffaqan lil khairât.
Fa innaka qulta wa qawlukal haqqu fî kitâbikal munzal ‘alâ lisâni nabiyyikal mursal, “yamhullâhu mâ yasyâ’u wa yutsbitu, wa ‘indahû ummul kitâb” wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammad wa alâ âlihî wa shahbihî wa sallama, walhamdu lillâhi rabbil ‘alamîn.
Artinya: "Wahai Tuhanku yang maha pemberi, engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut.
Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku.
Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata–sementara perkataan-Mu adalah benar–di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, ‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki. Di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.’ Semoga Allah memberikan shalawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT."
Semoga bermanfaat.***
