Suatu ketika, ada dua orang lelaki yang datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Keduanya berasal dari kabilah Bulayyin.
Mereka berdua masuk Islam secara bersamaan. Namun, salah satu dari keduanya semangatnya dalam berislam lebih kuat dari lainnya.
Lelaki yang paling semangat itu lalu ikut berjihad hingga akhirnya syahid.
Sedangkan lelaki satunya, masih hidup satu tahun lebih lama.
Dalam masa hidunya satu tahun sejak temannya meninggal karena syahid dalam jihad tadi, ia berkesempatan berjumpa dengan bulan Ramadhan.
Ia beribadah secara maksimal pada bulan tersebut. Īmānan wahtisāban. Penuh dengan keimanan dan harapan akan pahala dari Allah subhanahu wata’ala.
Setelah itu, lelaki kedua tadi akhirnya meninggal.
Baca Juga: Ucapan Ramadhan 2023 Bahasa Jawa, Sangat Menyentuh Hati dan Penuh Makna