Bertobat kepada Allah subhanahu wata’ala dengan kembali kepada syariat-Nya yang suci, mengintegrasikan seluruh sudut kehidupan, aktivitas, kegiatan, ucapan, perbuatan, dan pola pikir dengan syariat Allah subhanahu wata’ala.
Kemudian menjauhi segala hal yang berpotensi menjauhkan kita dari Allah subhanahu wata’ala.
وَتُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ جَمِيْعًا اَيُّهَ الْمُؤْمِنُوْنَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
“Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung.” (QS. An-Nuur: 31)
Terkait dengan tobat, allah telah membagi manusia menjadi dua golongan. Sebagaimana disampaikan oleh Ibnu Qayyim.
Golongan pertama adalah golongan orang yang bertobat. Golongan kedua adalah golongan orang yang zalim.
Golongan orang yang zalim disematkan kepada mereka yang tidak mau bertobat.
Tidak ada orang yang lebih zalim dari golongan ini karena kejahilan mereka terhadap Allah, terhadap hak-hak-Nya, terhadap aib dirinya, juga terhadap kelalaiannya dalam beramal saleh.