Network
Portal Pati - Sumatera Selatan merupakan daerah terbesar penghasil biji kopi.
Salah satu pulau di Indonesia ini merupakan pemasok terbesar yang membawa nama Indonesia sebagai penghasil kopi terbesar keempat dunia, setelah Brazil, Vietnam dan Colombia dengan produksi 651 ribu ton biji kopi atau 8,9 persen dari produksi dunia.
Menurut data statistik berdasarkan tahun 2021 yang masih berlaku ditahun 2022 per Januari menobatkan daerah Sumatera Selatan dalam pendataan 34 Provinsi daerah penghasil kopi di Indonesia dilansir Portal Pati dari direktorat Jendral Perkebunan Republik Indonesia.
Terbanyak diraih oleh Sumatera Selatan dalam statistik berkisar menghasilkan biji kering kopi dan biji kopi jadi sebesar 73.674 Ton dengan pertumbuhan tahun berikutnya berkisar 2.64 % sejak dari tahun 2021.
Sumatera Selatan sangat menjanjikan dari prospek penghasil kopi, karena banyak lahan besar dan suplay perusahaan yang mensuport kegiatan perkebunan Kopi di wilayah tersebut.
Sumatera Selatan juga sebagai salah satu daerah penghasil kopi sebab tanahnya yang sangat cocok dengan iklimnya dan jenis kopi yang dapat dijumpai pun beragam.
Namun kebanyakan jenis kopi di sana adalah jenis varietas kopi robusta, berdasarkan telisik yang lebih jauh wilayah perkebunan vairetas Kopi Robusta sekitar 70 persen dibandingkan dengan Jenis Kopi lain.
Terdapat beberapa ulasan mengenai mengapa produksi kopi Sumatera Selatan sangat besar dan melimpah, adapun alasannya sebagai berikut:
1. Wilayah tanaman kopi di perkebunan Sumatera Selatan sangat besar. Perkebunan kopi berada di wilayah Pagar Alam, Lahat, Muara Enim, Empat Lawang, Ogan Komering Ulu, serta Musi Rawas.
Total wilayah tersebut diperkirakan Luas lahan sebesar 250.198 hektare dengan produksi 191.081 ton dari 191.081 Kepala Keluarga yang terdata memiliki lahan aktif terus menerus tiap bulannya.
2. Support sistem perusahaan sangat mempengaruhi daya produksi dan daya proyeksi perkebunan.
Baca Juga: Ratib Al-Haddad, Bacaan Dzikir Memohon Perlindungan kepada Allah SWT
4. Optimalisasi produk kopi menjadi sebuah distrik ekonomi yang tersentral
Intervensi pemeritah dalam hal ini cakupan kopi di Indonesia menekankan masyarakat luas tidak perlu lagi mendatangkan produk kopi dari luar, karena kopi dalam negeri sudah mampu mengbackup kebutuhan pasar.
Salah satunya adalah potensi di Sumatera Selatan sebagai nominasi pulau produksi kopi tersebesar pertama di Indonesia.
Bahkan menyuplai kebutuhan kopi mancanegara lain, jadi wajar jika intervensi pemerintah dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat perkebunan kopi di Sumatra Selatan besar dan keberlanjutannya tinggi karena terjalinnya saling suport antara birokrasi, masyarakat akar rumput dan pemangku kekayaan modal yang dapat mengoptimalkan kebutuhan pasar menjadi peluang ekonomi masyarakat sekitar.***
