Network
Portal Pati - Habib Rizieq Shihab yang merupakan mantan Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) memberikan pernyataan resmi usai bebas bersyarat pada Rabu, 20 Juli 2022 dari Rutan Cipinang Jakarta Timur.
Seperti yang diketahui, mantan Pimpinan FPI itu ditahan sejak 12 Desember 2020 terkait tiga perkara yakni kasus kerumunan di Petamburan, kasus kerumunan di Megamendung serta kasus swab test RS Ummi Bogor.
Dalam konferensi persnya, Beliau mengatakan bahwa pembebasan dirinya murni proses hukum dan bukan jaminan keluarga serta bukan hadiah dari penguasa, partai politik, pejabat, dan kekuasaan.
Baca Juga: Awalnya Dicemooh Sekarang Jadi Contoh, Kisah Lulusan Budidaya Perikanan Jadi Pengusaha Budidaya Ikan
"Harus keluarga juga yang memberikan jaminan untuk pembebasan bersyarat. Ini saya sengaja garis bawahi pembebasan bersyarat saya bukan pemberian partai politik, bukan pemberian pejabat, bukan pemberian kekuasaan. Ini merupakan suatu proses hukum dan yang memberikan jaminan adalah istri saya." Kata Rizieq Shihab.
Beliau juga menyatakan alasan mengapa pembebasannya tidak diumumkan kepada publik.
Beliau khawatir dan tidak mau melanggar prosedur hukum karena saya membuat kesalahan sedikit, akan berpotensi proses pembebasannya dibatalkan.
"Ini tidak diumumkan karena kita punya prosedur ini perjalanannya dari menit ke menit, detik ke detik, sedikit salah pembebasan bisa batal, maka itu betul-betul kita jaga sedemikian rupa jangan sampai dalam pembebasan bersyarat ini belum apa-apa kita sudah melakukan pelanggaran, karena kalau sudah melakukan pelanggaran saya akan ditangkap lagi tanpa siding," ungkapnya dalam pernyataan resminya.
