Apa Saja Gejala OCD? Berikut Gejala yang Terjadi Jika Alami Gangguan Mental Obsessive Compulsive Disorder

- 18 Mei 2022, 20:10 WIB
Ilustrasi salah satu gejala OCD
Ilustrasi salah satu gejala OCD /Pixabay/Couleur /

Portal Pati - Berikut ini akan disajikan tentang faktor, gejala, dan cara menangani gangguan mental OCD (Obsessive Compulsive Disorder) menurut bidang ilmu psikologi.

Simak selengkapnya tentang faktor, gejala, dan cara menangani gangguan mental OCD (Obsessive Compulsive Disorder) menurut bidang ilmu psikologi.

Telah dilansir dari laman SatuPersen, pada 18 Mei 2022 berikut faktor, gejala, dan cara menangani gangguan mental OCD (Obsessive Compulsive Disorder) menurut bidang ilmu psikologi.

Baca Juga: Bagaimana Cara Cek Nama Penerima Bansos? Berikut Cara Melihat Penerima Bantuan Lewat Smartphone Selengkapnya

Obsessive Compulsive Disorder (OCD) adalah gangguan menahun umumnya diderita oleh 1-3% populasi penduduk dunia.

OCD adalah salah satu jenis gangguan di mana penderitanya memiliki pikiran yang gak terkontrol, sehingga penderita akan kesulitan untuk mengendalikannya.

Pikiran-pikiran itu akan terus-menerus datang (obsesif) yang membuat penderita melakukan suatu tindakan tertentu.

Baca Juga: Update Jawaban Tebak Kata Tantangan Harian Shopee 18 Mei 2022 'NAPEKAM, LSNAUA, TAILTSE'

Gejala OCD

Gangguan obsesif kompulsif atau OCD terdiri dari pikiran obsesif dan kompulsif dimana pemikiran itu saling terkait.

Obsesif adalah pikiran, desakan, atau ide yang terus-menerus datang ke dalam pikiran sehingga menyebabkan kecemasan.

Gejala yang dialami kayak takut terkontaminasi sama kuman atau kotoran, menyukai hal teratur dan simetris, kehilangan kendali, hingga cenderung agresif.

Baca Juga: 40 Soal PAT PJOK Kelas 4 SD MI Semester 2 Beserta Kunci Jawaban UKK Terbaru 2022, Lengkap Tinggal Download

Gejala obsesif biasanya akan diikuti sama gejala kompulsif.

Gejala kompulsif adalah tindakan berulang-ulang yang terpaksa dilakukan oleh penderita buat mengurangi kecemasan obsesif ini.

Biasanya, tindakan kompulsif dilakukan secara berlebihan dan tidak realistis dengan masalah yang ingin diperbaiki.

Baca Juga: Jawaban Tebak Kata Tantangan Harian Shopee 18 Mei 2022, Menangkan Hadiah Berupa Voucher Gratis Ongkir

Contohnya kayak mencuci tangan berulang kali supaya terhindar dari kuman, mengatur barang-barang yang sudah tertata rapi secara simetris, membersihkan ruangan bersih berulang kali, atau memeriksa kompor berulang kali dan memastikannya mati.

Faktor Penyebab OCD

Gangguan OCD gak memandang gender atau usia.

Siapa aja bisa mengidap OCD berdasarkan faktor-faktor penyebab OCD ini sendiri, yaitu:

Baca Juga: JAWABAN TANTANGAN HARIAN Shopee TEBAK KATA 18 MEI 2022 HARI INI 'KASINE, AIKMLT, AASDNT' PASTI BENAR

1. Faktor Genetik

Tingkat kekerabatan memengaruhi seseorang terkena OCD atau tidak.

Kekerabatan berpotensi sangat besar mewariskan penyakit OCD.

Kekerabatan yang dimaksud adalah kerabat dekat (tingkat pertama) seperti keluarga, yaitu ayah, ibu, atau saudara kandung.

Baca Juga: 40 Soal PAT PJOK Kelas 3 SD MI Semester 2 Beserta Kunci Jawaban UKK Terbaru 2022, Lengkap Tinggal Download

2. Faktor Biologis

Penelitian menunjukkan OCD berhubungan dengan tingkat serotonin rendah yang menyebabkan penderita mudah berubah mood seperti gampang marah.

Kemudian kelainan pada korteks orbitofrontal yang berpengaruh pada kognitif dan emosi serta kelainan ganglia basal dalam otak yang bertanggung jawab pada gangguan obsesif kompulsif.

3. Faktor Psikologis

Baca Juga: 40 Soal PAT PJOK Kelas 2 SD MI Semester 2 Beserta Kunci Jawaban UKK Terbaru 2022, Lengkap Tinggal Download

Orang yang mudah cemas, perfeksionis, atau suka menjaga sesuatu buat tetap bersih dan rapi juga rawan menderita OCD.

Cara Menangani

1. Terapi Kognitif

Terapi kognitif dianggap sebagai terapi yang cukup efektif untuk mengatasi OCD.

Terapi kognitif adalah terapi yang berfokus mengubah pemikiran atau keyakinan yang negatif.

Baca Juga: 40 Soal PAT PJOK Kelas 1 SD MI Semester 2 Beserta Kunci Jawaban UKK Terbaru 2022, Lengkap Tinggal Download

Sebagian besar penelitian menyebutkan teknik kognitif pada penderita OCD akan lebih besar pengaruhnya kalau disertai teknik-teknik modifikasi tingkah laku, misalnya seperti pemberian tugas-tugas rumah.

Sehingga terapi kognitif yang cocok dengan penderita OCD adalah terapi kognitif perilaku.

Biasanya pasien akan melakukan sesuatu yang sering dihindarinya. 

Baca Juga: Bank Soal PAT PAI Kelas 2 SD MI Semester 2 Tahun 2022, Beserta Kunci Jawaban Soal UKK Agama Islam K13 2022

Sebagai contoh, psikolog akan meminta penderita yang takut kotoran untuk menyentuh tanah, kemudian mengajarkan cara mengatasi rasa takutnya tersebut.

Nah, terapi perilaku kognitif ini bisa dilakukan secara individu atau berkelompok.

Dan walaupun terapi ini mungkin terdengar menakutkan bagi penderita, tetapi kecemasan penderita akan berkurang secara bertahap seiring dengan jumlah terapi yang dijalaninya.

2. Pengobatan

Baca Juga: Bank Soal PAT PAI Kelas 5 SD MI Semester 2 Tahun 2022, Beserta Kunci Jawaban Soal UKK Agama Islam K13 2022

Konsumsi obat hanya bisa diresepkan oleh psikiater dan bukan psikolog.

Psikiater akan memberikan obat antidepresan sesuai dengan kebutuhan dan diagnosis penderita.

Penggunaan obat bertujuan agar penderita bisa melakukan aktivitas secara baik dengan mengurangi gejala.

3. Kombinasi Terapi dan Obat

Baca Juga: Bank Soal PAT PAI Kelas 1 SD MI Semester 2 Tahun 2022, Beserta Kunci Jawaban Soal UKK Agama Islam K13 2022

Meskipun pengobatan tunggal dapat dilakukan, kedua metode psikoterapi dan pengobatan dapat dikombinasikan.

Sama dengan metode pengobatan, metode jenis ini harus mendapat persetujuan profesional seperti psikiater.

Sekarang ini, banyak orang tidak menyadari bahwa dirinya terkena OCD loh.

Banyak juga penderita OCD yang akhirnya menyembunyikan gejala yang dimiliki karena malu dan gak mendapat dukungan sosial.

Baca Juga: Bank Soal PAT PAI Kelas 3 SD MI Semester 2 Tahun 2022, Beserta Kunci Jawaban Soal UKK Agama Islam K13 2022

OCD juga punya level keparahan yang berbeda-beda dan kalau tidak segera ditangani bisa ngerugiin fisik, mental dan kehidupan sosial penderitanya.

Terus, gimana kalau ternyata kalian mengidap OCD?

Tenang aja Layanan konseling ini dilakuin secara one-on-one dengan psikolog yang berpengalaman dan ahli di bidangnya.

Dan kalau dibutuhin, dengan layanan ini kalian juga bisa melakukan psikoterapi juga.

Baca Juga: Apa Itu Anti Sosial? Sering Terjadi Pada Seseorang, Berikut Tipe Gangguan Kepribadian Menurut Psikologi

Demikian informasi tentang faktor, gejala, dan cara menangani gangguan mental OCD (Obsessive Compulsive Disorder) menurut bidang ilmu psikologi.***

Editor: Ahmad Fitrianto

Sumber: Satu Persen


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah