Memulai kebiasaan baik atau menghentikan kebiasaan buruk tidak akan berhasil tanpa kekuatan motivasi yang kuat.
Sebagai refleksi, pertimbangkanlah niat Anda saat memutuskan untuk, misalnya, membaca Alkitab setiap hari.
Apakah itu dilakukan semata-mata untuk memuliakan Allah dan merangsang pertumbuhan spiritual, ataukah hanya karena Anda mendengar bahwa itu adalah suatu kegiatan yang baik? Demikian pula, ketika berbicara tentang usaha untuk merawat tubuh, pertanyaan seputar motivasi muncul.
Apakah upaya tersebut dilakukan untuk memuliakan Allah melalui tubuh kita, ataukah lebih didorong oleh keinginan untuk mencapai kecantikan dan mendapatkan penghargaan dari orang lain?
Dalam konteks ini, Firman Tuhan dalam Yohanes 15:5 memberikan panduan yang mendalam. Ayat ini menyatakan, "Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia akan berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa."
Kesuksesan tekad kita tergantung pada fokus utama kita, yaitu Allah, dan komitmen total kita untuk melaksanakannya.
Jika tekad tersebut merupakan bagian dari kehendak Allah, usaha kita akan tumbuh dan tidak hanya memuliakan Tuhan tetapi juga membawa pertolongan-Nya untuk mencapai tujuan tersebut.
Baca Juga: 14 Desember 2023 Memperingati Hari Apa? Mari Peringati Hari Sejarah Nasional Beserta Link Twibbonnya
2. Evaluasi Tahun yang Berlalu
Banyak peristiwa yang telah kita lalui sepanjang tahun ini, dari situasi dan kondisi yang berubah-ubah, mengguncang keyakinan kita, hingga berbagai permasalahan yang menciptakan momen kebahagiaan atau kesedihan, meninggalkan kenangan indah atau luka.